
BANGKALAN – Maduracorner.com, Mahasiswa pengabdian masyarakat Universitas Trunojoyo Madura (UTM) kelompok 32 gelar pelatihan pembuatan pupuk organik (Greenfert) di Desa Kranggan Timur, Galis, Bangkalan. Sabtu (4/1).
Kegiatan ini bertujuan untuk mendukung pertanian berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah buah dan sayur sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik berkualitas. Selain itu, kegiatan ini melibatkan warga desa setempat, khususnya kelompok tani dan ibu rumah tangga, sebagai bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat.
Pelatihan ini dipandu oleh tiga mahasiswa yakni Ratna Wulandari, Alfa Lailatin Nikmah dan Moch. Anas Bachtiar, dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Mashudah Sabilaturrizqi, S.Kom., M.Kom.
Kegiatan dimulai dengan sosialisasi pentingnya pengelolaan limbah organik, termasuk cara mengolah limbah sayur dan buah yang dicampur dengan gula merah, MSG, dan air kelapa tua untuk mempercepat fermentasi.
Proses fermentasi berlangsung selama 1-2 minggu, menghasilkan pupuk cair kaya nutrisi yang siap digunakan untuk meningkatkan kesuburan tanah.
Selain berdampak positif bagi sektor pertanian, pelatihan ini juga dipastikan membantu mengurangi pencemaran lingkungan. Limbah organik yang sebelumnya terbuang dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi.
Pupuk organik ini dapat digunakan sendiri oleh petani atau dijual ke desa tetangga sehingga membuka peluang ekonomi baru.
“Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kami berharap Desa Kranggan Timur dapat menjadi contoh bagi desa lain dalam pengelolaan limbah organik yang bijak.” Tutur Mashudah Sabilaturrizqi, Dosen Pembimbing Lapang (DPL).
Hasanah, salah satu peserta pelatihan mengungkapkan, “Kami sangat terbantu dengan kegiatan ini. Sekarang kami tahu cara mengolah limbah yang sebelumnya terbuang menjadi pupuk yang bermanfaat untuk pertanian.”
Dengan terlaksananya kegiatan ini, kelompok pengabdian masyarakat UTM berharap Desa Kranggan Timur dapat terus mengembangkan inovasi lokal, memperkuat pertanian berkelanjutan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (red)