Makna Berkurban di Idul Adha

Diuji dari sifat tamak dan rakus akan harta dunia I By :
Maduracorner.com.Bangkalan – Kisah ketika Nabi Ibrahim diperitahkan untuk menyembeli anaknya Ismail, telah menjadi tradisi turun-temurun bagi umat muslim. Nabi Ibrahim yang sulit untuk menyembeli anaknya sendiri, mengabaikan perasaannya itu demi menjalankan dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Allah swt. Nabi Ibrahim diperitahkan oleh Allah swt untuk mengorbankan Ismail lewat mimpi. Nabi Ibrahim yang gunda gulana akhirnya menceritakan mimpinya kepada istrinya. Jika memang itu merupakan perintah Allah, maka laksanakanlah!

Kesungguhan dan keihklasan Nabi Ibrahim menjalankan perintah Allah, dibalas dengan pergantian Ismail dengan hewan kurba. Hingga akhirnya Ismail pun tidak jadi disembeli. Keteguhan dan kesabaran Nabi Ibrahim telah memberikan kesadaran bahwa Allah memilik jawaban atas segala perinta yang Ia berikan. Allah dengan segala maha kesempurnaanNya memiliki alasan tertentu dalam setiap ujianNya kepada manusia.

Dari keteguhan dan ketabahan hati Nabi Ibrahim. Umat muslim dapat menarik tiga inti pokok makna berkurban.

Pertama, makna berkurban yaitu mendekatkan diri kepada Allah swt. Berkurban berarti kesunggguhan manusia dengan menyerahkan segalahnya kepada Sang Pencipta. Seperti halnya Nabi Ibrahim yang mengikhlaskan Putranya yang paling ia cintai untuk dikurbankan, merupakan wujud penyerahan dirinya kepada Allah swt.

Kedua, dengan berkurban manusia diajarkan untuk berbagi kepada mukmin lain yang kurang mampu. sepeti halnya yang telah dipaparkan sebelumnya. Allah swt selalu mempunyai alasan untuk memerintahkan manusia berkurban. Dengan adanya kurban kaum muslim yang kuran mampu ikut merasakan indahnya islam dengan adanya kurban.

kurbanKetiga, dengan berkurban keikhlasan manusia diuji, diuji dari sifat tamak dan rakus akan harta dunia yang disenangi. Kurban berarti memberikan apa yang kita cintai dan kita sayangi, dalam hal ini ialah harta yang kita miliki, yaitu dengan cara berkurban.

Lantas, mengapa umat muslim dianjurkan untuk berpuasa pada hari sebelum idul Adha yaitu pada tanggal 9 dzulhijja?

Hal tersebut berpatokan kepada keluarga Ibrahim yang pada saat diperitahkan untuk menyembeli Ismail tidak dapat makan, karena kesedihan akan ditingaal oleh Ismail.  Istri Nabi Ibrahim menyuru Ibrahim untuk makan sebelum menyembeli Ibrahim, Namun lantran kesedihan akan kehilangan anaknya Nabi Ibrahim enggan untuk makan, kemudian Nabi Ibrahim menyuruh istrinya untuk makan, istrinya pun menjawab dengan jawaban yang sama.

Begitu juga dengan Ismail yang akan disembeli, terlebih tidak memiliki selera untuk makan. inilah yang menjadi alasan mengapa manusia dianjurkan berpuasa sehari sebelum pelaksanaan kurban. – See more at: http://www.islamnyamuslim.com/2012/10/makna-berkurban-di-idul-adha.html#sthash.Gebv38lz.dpufDaging Qurban

Pos terkait