Bangkalan,maduracorner.com – Laju pertumbuhan perekonomian di Kabupaten Bangkalan untuk tingkat Propinsi Jawa Timur dinilai cukup baik. Yakni mencapai angka rata-rata sekitar 6,32 persen. Kondisi ini tentu cukup bagus.
Namun ironisnya, pemerataan pendapatan dan laju perekonomian tersebut tidak diimbangi menurunnya persentase masyarakat miskin di kota Salak ini. Dari data yang ada saat ini, masyarakat miskin mencapai 23,14 persen. Angka ini tertinggi kedua setelah Kabupaten Sampang untuk tingkat Propinsi Jatim.
“Prosentase masyarakat miskin di Kabupaten Bangkalan saat ini mencapai 23,14 persen. Atau tertinggi kedua setelah Kabupaten Sampang,”ujar Kepala Bakorwil IV Madura Bidang Ekonomi, Mulyono pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Bangkalan di gedung Rato Ebhu Bangkalan, Kamis, (19/3/2015).
Mulyono menambahkan, angka kemiskinan ini tentu sangat ironis. Sebab secara riil, Madura dikenal masyarakatnya memiliki hewan ternak sapi dan usaha garam rakyat sekitar 50 persen. Ditambah lagi luas perkebunan jagung mencapai 1/3 luas lahan jagung yang ada di Jawa Timur.
“Prosentase masyarakat miskin di Kabupaten Bangkalan saat ini mencapai 23,14 persen. Atau tertinggi kedua setelah Kabupaten Sampang,”ujar Kepala Bakorwil IV Madura Bidang Ekonomi, Mulyono pada acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Bangkalan di gedung Rato Ebhu Bangkalan, Kamis, (19/3/2015).
Mulyono menambahkan, angka kemiskinan ini tentu sangat ironis. Sebab secara riil, Madura dikenal masyarakatnya memiliki hewan ternak sapi dan usaha garam rakyat sekitar 50 persen. Ditambah lagi luas perkebunan jagung mencapai 1/3 luas lahan jagung yang ada di Jawa Timur.
Sementara di bidang kesehatan, ternyata tingkat kematian ibu melahirkan sudah rendah. Namun angka kematian anak masih tinggi. Termasuk dalam masalah gizi masyarakat juga terbilang buruk. Dan yang paling mengkhawatirkan adalah kasus narkoba yang telah menjadi tren nasional di Bangkalan. “Salah satu cara terbaik untuk mengatasi angka kemiskinan itu adalah dengan mendirikan pusat-pusat kegiatan ekonomi. Dan orang Madura jangan hanya dijadikan obyek saja,”tandas Mulyono.
Wabup Bangkalan, Mondir A Rofi’i dalam sambutannya mengatakan, partisispasi berbagai pihak pada Musrenbang nantinya akan menjadi arah dan acuan pijakan pembangunan yang tepat sasaran. Hal ini agar mencapai kata kemufakatan terhadap pemandu kepentingan.
Wabup Bangkalan, Mondir A Rofi’i dalam sambutannya mengatakan, partisispasi berbagai pihak pada Musrenbang nantinya akan menjadi arah dan acuan pijakan pembangunan yang tepat sasaran. Hal ini agar mencapai kata kemufakatan terhadap pemandu kepentingan.
“Sebelumnya telah digelar Musrenbang mulai dari desa, kecamatan kemudian sinkronisasi ditingkat SKPD. Baru setelah itu masuk ke Musrenbang Kabupaten Bangkalan saat ini. Dan hasilnya nanti akan menjadi dokumen daerah,”terang wabup yang akrab disapa Ra Mondir ini.
Politisi PKB ini menambahkan, ribuan hektar lahan pertanian di Bangkalan masih belum maksimal digarap. Ia pun berharap, Bangkalan harus bisa membuka diri sambil memikirkan bagaimana industri bisa jalan. “Termasuk masalah Industri juga dikaji bersama para tim professional dan akademisi. Semuanya harus berjalan bersama-sama guna menunjang faktor pemerataan dalam pertumbuhan ekonomi”,tegasnya.
“Pemkab Bangkalan sudah melobby 3 rencana kerja kepada BPWS. Diantaranya, pelabuhan Bulupandan di Kecamatan Arosbaya yang telah menjadi program nasional. Bidang industri di Kecamatan Socah dan kaki suramadu di Kecamatan Labang,”tambah Ra Mondir.
Ra Mondir juga mengharapkan, Bangkalan bisa swasembada pangan dalam 3 tahun ke depan. Untuk mencapai harapan itu menurutnya, sangat tergantung dari kebijakan Gubernur Jatim dalam mengkoordinir 4 kabupaten dalam mensejahterakan masyarakat yang ada di pulau Madura. “Karena selama ini masing-masing kabupaten dii Madura terlihat berjalan sendiri- sendiri,”ucapnya. (yan/mad)
Penulis : Aryan
Editor : Mamad el Shaarawy
Editor : Mamad el Shaarawy