
BANGKALAN, MADURACORNER.COM- Keterbatasan ekonomi tidak membuat Abdul Mannan berkecil hati. Meskipun hanya berprofesi sebagai tukang servis jam tangan di pasar Ki Lemah Duwur Bangkalan, tidak menyurutkan niatnya dalam mewudkan impian putranya Sodiqul Amin untuk menjadi anggota polri.
Berbekal doa dan keyakinan, dia mendaftarkan Sodiqul Amin ke Polres Bangkalan untuk mengikuti seleksi Bintara Polri 2018. Abdul Mannan sempat khawatir dengan isu yang beredar, bahwa menjadi polisi sangat sulit dan membutuhkan biaya tidak sedikit.
Namun, keyakinan Abdul Mannan terjawab sudah. Putranya kini lolos menjadi anggota bintara polri tanpa mengeluarkan biaya seperti yang sempat dikhawatirkan itu. Proses rekrutmen polri benar-benar berjalan transparan. Proses seleksi dilakukan sesuai peraturan.
“Ini sungguh keajaiban dan mukjizat dari Allah SWT,” ucap Abdul Mannan seakan masih tak percaya jika putranya benar-benar diterima sebagai anggota Bintara Polri 2018, Minggu (5/8/2018).
Pada awalnya Abdul Mannan tidak mengizinkan putranya mendaftar seleksi Bintara Polri. Keterbatasan ekonomi menjadi alasan melarang putra kesayangannya itu. Namun, dia akhirnya luluh ketika putranya itu tetap teguh mempertahankan impiannya untuk menjadi anggota korps baju cokelat tersebut.
“Shodiq minta doa restu sama saya. Saya bilang, bapak sudah doakan kamu nak. Semoga yang terbaik yang akan kamu terima,” tuturnya terharu.
Abdul Mannan mengaku sangat bangga dengan prestasi yang ditorehkan buah hatinya tersebut. Cita-cita putranya yang sudah terwujud, adalah sebuah jawaban atas semua doa dan pengorbanan yang telah dilakukan selama ini.
“Tidak ada hal lain yang bisa diucapkan kecuali kalimat syukur Alhamdulilah,” imbuhnya sambil meneskan air mata.
Sementara itu, Kabagsumda Polres Bangkalan Kompol Abdul Cholik mengatakan, Shodiqul Amin menjadi salah satu peserta di antara tujuh putra terbaik Bangkalan yang lolos seleksi Bintara Polri 2018.
“Peserta calon bintara yang mendaftar di Bangkalan banyak. Tapi, hanya tujuh orang yang lolos seleksi,” ucapnya.
Mantan Kapolsek Tanjung Bumi itu menambahkan, lolosnya Shodiqul Amin menjadi bukti bahwa proses seleksi benar-benar bersih, transparan, akuntabel, dan humanis. Bahkan, proses penerimaan bintara juga sangat ketat.
“Tidak ada istilah titipan. Mereka yang terpilih memang putra-putra terbaik,” tandasnya. (*)
Penulis: Riyan Mahesa
Editor: Ahmad