Maduracorner.com, Sumenep — Upaya mengetahui tingkat kepadatan penduduk di Kabupaten Sumenep yang begitu luas hingga kepulauan itu, tidak hanya bisa dilihat dari satu aspek saja. Namun, dibutuhkan sebuah kebersamaan lintas Dinas terkait, hal itu agar ada persamaan persepsi dan program yang bisa saling mendukung.
Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) Kabupaten Sumenep, Ach. Masuni mengungkapkan, kebersamaan dalam pelaksanaan program memang penting, agar bisa saling mendukung program yang ada di masing-masing instansi.
“Misalnya, satu sisi BPMP-KB ingin mengurangi jumlah kelahiran, tapi disisi lain akan berdampak pada sekolah-sekolah yang akan kekurangan siswa, seperti yang tampak pada kondisi saat sekarang ini,” jelasnya.
Selanjutnya dari sisi indikator penurunan dan peningkatan jumlah penduduk yang mengetahui tentang rilnya adalah juga dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. Maka disinilah dibutuhkan cara mengkolerasikan antara program mengatur jumlah kelahiran, potensial jumlah penduduk dengan kebutuhan anak untuk sekolah.
“Nah disinlah kita tentu membutuhkan kebersamaan dalam mengkomunikasikan antara masing-masing program yang ada. Untuk semua pihak sangat diharapkan bisa duduk bersama dengan instansi terkait tersebut, termasuk dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yakni berkaitan dengan peluang tenaga kerja bagi masyarakat,” katanya.
Sedangkan dari sisi program yang dilaksanakan BPMP-KB, terang Masuni, saat ini tidak ada kendala berarti, karena masyarakat sudah banyak yang mengerti, bagaimana mengatur kelahiran anak, baik melalui kontrasepsi maupun non kontrasepsi, seperti dengan jamu tradisional. (tgh/lam)