Harga Jual Rendah | Oleh : Achmad Baiquni
Maduracorner.com, Bangkalan – Masa panen yang diprediksi hanya akan berjalan selama 3 bulan, tidak membuat petani garam Kwanyar patah arang. Pasalnya, hingga hari ini, cuaca di kecamatan pesisir sebelah selatan kabupaten bangkalan itu masih terus cerah. Dengan demikian, proses pengkristalan garam dapat berjalan lebih cepat. Bahkan sejak beberapa pekan terakhir, di kawasan penghasil krupuk udang sangrai itu belum sekalipun turun hujan.
H. Riyadi, salah seorang pemilik lahan garam di desa Pesanggrahan, mengaku optimis panen tahun ini dapat berjalan lebih maksimal.
“Meskipun musim kemarau akan berlangsung selama 3 bulan, tapi cuacanya sangat panas. Ini tentu akan bisa memaksimalkan produksi,” ujarnya kepada maduracorner.com.
Pria asal desa Kwanyar Barat itupun berani menargetkan 1000 ton untuk musim panen tahun ini.
“Mudah-mudahan bisa mencapai 1000 ton seperti perkiraan kami,”imbuh.
Dia juga menyinggung harga garam di pasaran. Sejauh yang dia ketahui, harganya saat ini berada di kisaran 300 sampai 350 ribu rupiah per ton. Ini tentu berada jauh di bawah standar yang ditetapkan pemerintah yaitu 700 ribu rupiah per-ton untuk kualitas produksi (KP) 1 alias terbaik.
“Kurangnya peran pemerintah dalam melakukan kontrol terhadap harga garam, membuat nasib kami sebagai petani garam terus terjepit,” ungkap Abdi, salah seorang pekerja di tambak garam tersebut.
Pria asal Karang Anyar Sumenep itu juga menambahkan bahwa dirinya tidak mempunyai pilihan lain selain menjual garam produksinya kepada pihak swasta.
“Selain menerima pembeli eceran, sebagian besar kami jual ke Surabaya. Mereka mau bayar 350 ribu. Tak ada pilihan lain,”keluh Abdi.(bai/krs)