Sumenep, maduracorner.com – Pemkab Sumenep melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai merencanakan droping air bersih ke sejumlah Desa yang mengalami kekeringan.
Hanya saja, BPBD Sumenep terkesan kurang serius dalam menanggulangi kering kritis yang sudah melanda sejumlah Desa. Dari data di BPBD Sumenep, ada 64 Desa yang tersebar di 17 Kecamatan mengalami kering kritis setiap tahun.
“Pemkab Sumenep sudah menganggarkan dari APBD sebesar Rp 60 juta untuk droping air bersih. Memang itu sedikit, tapi kami sudah meminta bantuan BNPB pusat untuk menambah kekurangan anggaran,” terang Kepala Pelaksana BPBD Sumenep, Koesman Hadi, Sabtu (23/8/2014).
Selain itu, pihaknya mengatakan dalam droping air bersih tersebut, Desa yang terdampak kekeringan paling parah akan didahulukan. Nanti pihaknya juga akan bekerjasama dengan PDAM Sumenep.
“Nanti Desa paling parah dengan kategori jarak air bersih dari warga sekitar 3 km, akan kami prioritaskan. Selain itu, kami juga mengadakan pembuatan sumur bor,” tandasnya.
Penulis : Rian Andrian
Editor : Gebril Altsaqib