Setiap tahun, Bali mengalami berhenti total selama 24 jam untuk merayakan Nyepi (hari sunyi), Tahun Baru Saka Bali. Berbeda dengan perayaan yang bising seperti perayaan Tahun Baru di seluruh dunia, Nyepi adalah hari keheningan, refleksi, dan pembaruan spiritual. Pulau ini, dikenal karena energinya yang hidup dan pariwisata yang ramai, berubah menjadi retret tenang saat toko-toko tutup, jalan-jalan kosong, dan bahkan bandara ditutup. Tahun ini Nyepi dirayakan pada tanggal 29 Maret 2025.
Makna dan Signifikansi Nyepi
Nyepi (hari sunyi), sebuah libur yang dirayakan di Bali pada Tahun Baru Saka Hindu, sangat berakar dalam tradisi Hindu Bali. Nyepi menandai waktu untuk refleksi diri, meditasi, dan penyucian. Filosofi inti di balik Nyepi adalah membersihkan pulau dari energi negatif dan memulihkan keharmonisan antara manusia, alam, dan yang ilahi. Dengan menjalani satu hari penuh sunyi, orang Bali percaya mereka dapat menipu roh jahat agar pulau ini dianggap kosong, sehingga mencegah nasib buruk di tahun yang akan datang.

Ritual-ritual menjelang Nyepi
Hari-hari menjelang Nyepi dipenuhi dengan ritual-ritual unik dan simbolik:
- Tawur Kesanga (Ogoh-Ogoh Parade): Pada malam menjelang Nyepi, patung raksasa iblis yang disebut Ogoh-Ogoh diarak melalui jalan-jalan diiringi musik keras dan lantunan nyanyian. Sosok-sosok aneh ini melambangkan roh jahat dan unsur negatif yang harus dibuang. Di akhir arak-arakan, sosok-sosok tersebut dibakar untuk simbolisasi penyucian dan kemenangan kebaikan atas kejahatan.
- Melasti (ritual penyucian): Beberapa hari menjelang Nyepi, umat Hindu Bali membawa benda-benda suci dari pura-pura ke laut atau sungai untuk penyucian. Upacara ini mewakili pembersihan ketidaksempurnaan dan penghilangan energi negatif.
Ogoh Ogoh
Ogoh-ogoh adalah salah satu tradisi masyarakat Bali untuk menyambut perayaan hari suci Nyepi. Tradisi Ogoh-ogoh yang dilakukan sebelum perayaan Nyepi ini memiliki makna dan sejarahnya sendiri. Kata ogoh-ogoh berasal dari kata Bali “ogah-ogah”, yang berarti sesuatu yang digoyangkan.
Makna ogoh-ogoh mencerminkan sifat manusia yang negatif. Ogoh-ogoh juga mengekspresikan nilai-nilai keagamaan dan ruang-waktu suci berdasarkan-literatur keagamaan. Lebih lanjut, Ogoh-ogoh adalah karya kreatif yang disalurkan melalui ekspresi keindahan dan kebersamaan.
Ogoh-ogoh biasanya dilakukan dalam bentuk unjuk langkah atau parade. Parade ini memiliki filosofi yang menuntut orang untuk saling melindungi alam dan sumber daya agar tidak merusak lingkungan sekitar.
Parade ogoh-ogoh dilakukan dengan mengelilingi desa atau pertunjukan. Mereka yang ikut berpawai biasanya minum anggur untuk melambangkan sifat buruk manusia. Beban yang dibawa selama parade berakhir dengan pembakaran Ogoh-ogoh hingga habis. Parade ini berlangsung dari sore hingga malam hari. Tempat-tempat terbaik untuk melihat parade ini adalah: Patung Catur Muka (Denpasar), Plaza Renon (Denpasar), Jalan Cok Agung Tresna (Denpansar), Wilayah Sanur (Sanur), Wilayah Legian (Kuta), Nusa Dua-BTDC-ITDC (Nusa Dua) dan Ubud.
Lihat kiriman ini di Instagram
Aturan Nyepi
Untuk 24 jam, dari pukul 6 pagi hingga pukul 6 pagi keesokan harinya, orang Bali mengikuti empat pembatasan utama yang dikenal sebagai Catur Brata Penyepian:
- Amati Lelanguan (Tanpa Hiburan atau Kenikmatan) – Tidak ada musik keras, televisi, atau gangguan lainnya.
- Amati Geni (Tanpa Api) – Ini termasuk tidak menggunakan lampu, tidak menggunakan listrik, atau bahkan memasak.
- Amati Karya (Tanpa Pekerjaan) – Bisnis dan aktivitas harian berhenti.
- Amati Lelungan (Tanpa Perjalanan) – Jalan-jalan tetap kosong karena tidak ada yang diizinkan meninggalkan rumah atau hotel.
Bahkan para turis diharapkan mengikuti aturan ini ketika menginap di hotel dengan layanan minimal disediakan. Seluruh pulau berada dalam keheningan, menciptakan kesempatan langka untuk meditasi mendalam dan refleksi.
Hari setelah Nyepi: Ngembak Geni
Setelah satu hari penuh sunyi, Nyepi diikuti oleh Ngembak Geni, sebuah hari pengampunan dan pertemuan sosial. Keluarga dan teman-teman saling mengunjungi, mencari rekonsiliasi dan memulai tahun baru dengan semangat keharmonisan yang diperbaharui.



Mengalami Nyepi sebagai Turis
Turis yang datang ke Bali selama Nyepi merasakan sisi pulau yang tidak ada pada waktu lain sepanjang tahun. Sementara beberapa orang mungkin menemukan pembatasan ini menantang, banyak yang menggambarkan pengalaman ini sangat tenang dan santai. Hotel membuat pengaturan khusus untuk tamu, termasuk makan malam dalam keheningan dan aktivitas di dalam ruangan. Kurangnya polusi cahaya di malam hari juga memberikan pemandangan langit berbintang yang luar biasa. Butuh inspirasi lebih lanjut tentang tempat yang harus dikunjungi selama Anda menginap? Di sini Anda bisa membaca lebih lanjut tentang tempat-tempat yang wajib Anda kunjungi saat di Bali.Jika Anda tidak ingin berada di Bali selama Nyepi, Anda bisa selalu mengunjungi pulau-pulau Gili. Di sini Anda bisa menemukan segala yang perlu Anda ketahui tentang mengunjungi pulau-pulau Gili.