Parodi “Wabah Muntaber” Di HPN Ke 76

Para pemain parodi “Wabah Muntaber” saat tampil di atas panggungPara pemain parodi “Wabah Muntaber” saat tampil di atas panggung

BANGKALAN, maduracorner.com,- Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) Ke 76 di laksanakan dengan kegiatan yang syarat dengan makna. Salah satu rangkaian acara yang di akomodir oleh Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bangkalan adalah Diskusi panel “Tantangan jurnalisme dalam era kemudahan bisnis media” Dan rakor komunitas wartawan se-kabupaten Bangkalan yang dilaksanakan di Hotel Grand Dafam Signature, Surabaya pada Selasa (15/02/2022). 

Usai dibuka oleh laporan Kepala Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Bangkalan, sejumlah wartawan tampil ke atas panggung. Sejumlah wartawan tersebut menampilkan parodi “Wabah Muntaber“ di depan Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron yang hadir bersama para kepala OPD Kabupaten Bangkalan dan undangan yang hadir.

Bacaan Lainnya
umroh

Parodi yang di tampilkan dalam rangka HPN ke 76 tahun 2022 tersebut menyindir secara halus banyaknya “wartawan yang muncul tanpa berita (Muntaber).” Kemunculan wartawan Muntaber tersebut banyak di resahkan oleh para kepala sekolah, kepala Desa, serta stakeholder lainnya sehingga mencederai profesi Jurnalis yang benar-benar bekerja secara profesional.

Salah seorang pemain parodi, Muhammad Husein, Reporter TVRI di Bangkalan mengutarakan bahwa citra wartawan sebenarnya dirusak oleh kehadiran para wartawan yang datang secara bergerombol, melakukan pemaksaan dan pemerasan terhadap narasumber. 

“Parodi ini untuk memberikan Edukasi kepada para kepala OPD dan undangan yang hadir agar bisa membedakan mana wartawan yang benar-benar berkarya dan menyampaikan informasi dan mana wartawan yang hanya mencari uang dan tidak punya latar belakang profesi Jurnalis.” Tuturnya. 

Menurut  Husein, “Wartawan seperti itu sudah merusak citra wartawan yang profesional dan berpegang teguh kepada kode etik Jurnalistik. Kebanyakan wartawan muntaber itu membeli identitas profesi wartawan kepada perusahaan media dengan sejumlah uang. Sehingga kebanyakan perusahaan media tersebut tidak mengetahui latar belakang wartawannya.” Sambungnya. 

Husein berharap agar para rekan wartawan khususnya di Bangkalan, bekerja secara profesional dan berpegang teguh pada kode etik Jurnalistik. (San)

Pos terkait