Pasar Busana Batik Solo Mingguan Diserbu Warga

Omzet Rp 2 hingga Rp3 Juta/Minggu | Oleh : Aryan

Jamil di pasar KLD Bangkalan-foto : Aryan/MC.com
Jamil di pasar KLD Bangkalan-foto : Aryan/MC.com

Maduracorner.com,Bangkalan– Pasar busana batik wanita dan anak – anak yang buka setiap minggu sekali diemper toko sebelah barat pasar Ki Lemah Duwur (KLD) Jalan Halim Perdana Kusuma Bangkalan, selalu diserbu warga. “Alhamdulillah mas, meski kami jualan setiap minggu sekali diemper toko ini. Tapi dagangan kami laku keras. Rata – rata setiap kami jualan dipasar ini bisa membawa uang pulang antara Rp. 2 juta – Rp. 3 juta,” terang Jamil, Minggu, (23/2).

Menurut dia, laku kerasnya busana batik wanita berupa baju atasan, rok bawah, daster, celana jeans anak-anak, baju batik anak-anak itu karena harganya miring. Dia menjual Batik bersama 8 orang temannya yang masih ada hubungan kekrabatan dan sama – sama berasal Desa Aeng Sari Kecamatan Kota Sampang Kabupaten Sampang itu.

Karena harganya cukup miring atau setengah dari harga yang dijual distand resmi pasar KLD diserbu pembeli. Contohnya, baju atasan distand pasar KLD dijual Rp 40 ribu, ditempatnya dapat dibeli dengan harga Rp 20 ribu. Bawahan atau rok Rp 45 ribu, tempat nya cuma Rp 25 ribu, daster dan celana anak-anak juga separuh harga. Tak heran jika para penjual yang mempunyai stand resmi di pasar KLD juga kula’an sama dia untuk dijual kembali dengan harga yang lebih mahal. “Kita hanya diberi waktu berjualan disini selama 3 jam oleh petugas pasar, tepatnya dari pukul 6.00 – 9.00 pagi,” ungkapnya.

Dijelaskan, dia bisa menjual murah dagangannya karena setiap 2 minggu sekali kula’an atau membeli secara langsung ke pusat pembuatan busana batik di Solo dan Pekalongan Jateng, saat diadakan cuci gudang dengan harga antara Rp 50 juta – Rp 100 juta patungan bersama teman-temannya dan diangkut dengan 2 mobil miliknya sendiri. “Hari minggu saya jualan disini (Bangkalan red), Selasa di Sumenep, Kamis di Pamekasan dan Sabtu di Sampang,” pungkasnya. (yan/shb).

Pos terkait