Pegiat Sendratasik Kumpul Di Pantura Ajak Masyarakat Cintai Lingkungan, Kecam Pemerintah Tak Perhatikan Kebersihan

SUMENEP, MADURACORNER.COM – Pegiat seni drama tari dan music (Sendratasik) dari beberapa kota di wilayah jawa timur berkumpul pesisir pantura tepatnya di desa ambunten timur kecamatan ambunten sumenep. Kali ini, perkumpulannya dikemas dengan festival paseser ambunten (Fespa).

Sejak tiga hari yang lalu, para pecinta sendratasik dari kota pacitan, malang, Surabaya, bangkalan dan sumenep berkumpul di salah satu pemukiman warga di wilayah ambunten. Tujuannya, mematangkan persiapan yang akan ditampilkan pada pukul 13.00 hingga 17.00.

Misi mereka ternyata tak hanya fokus pada pengembangan sendratasik dan memberikan hiburan kepada masyarakat pesisir, tapi juga memiliki misi kemanusiaan, lingkungan dan sosial. Terbukti, pada pagi harinya sebelum tampil mereka mengajak masyarakat pesisir untuk membersihkan pantai.

Bahkan, pecinta sendratasik sengaja menggunakan pasir sebagai panggung untuk memberikan nuansa natural dan menyatu dengan alam. Tepat pukul 13.00 warga pesisir pantura mulai berdatangan untuk menonton pertunjukan yang dikemas dengan tema Fespa.
”Ini merupakan kali pertama, pertunjukan sendratasik yang digelar langsung di tepi pantai pantura,” kata Syamsul Arifin atau yang dikenal dengan Soul Esto selaku penggagas kegiatan tersebut kemarin 3/12.

Ia mengungkapkan, kegiatan tersebut sengaja dilaksanakan di pesisir pantai pantura untuk menggugah kesadaran masyarakat pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, pihaknya melihat pesisir pantura Madura kini sudah tercemari dengan sampah rumah tangga.
”Tiap pertunjukan yang kami tampilkan, isinya lebih condong pada bagaimana masyarakat harus membuang sampah, bagaimana mengelola sampah,” ungkapnya.

Minimalnya, setelah melihat pertunjukan itu masyarakat pesisir sadar bahwa membuang sampah ke laut itu merupakan perilaku yang tidak baik. Sehingga, kedepannya masyarakat minimalnya bisa membiasakan untuk membuang sampah pada tempatnya.

”yang akan tampil pada hari ini merupakan gabungan dari beberapa kota di jawa timur, selain menunjukkan kepada masyarakat mengenai berbagai macam kesenian yang harus dikembangkan, misi utamanya adalah meningkatkan kesadaran warga pesisir untuk lebih menjaga lingkungannya,” paparnya.

Oktavia Dwi Rahayu sebagai salah satu penampil seni tari dari kota pacitan menambahkan, pihaknya sangat menyayangkan terhadap pemerintah yang kurang memperhatikan kebersihan. Utamanya, kebersihan dilingkungan pesisir pantai pantura.
”Prihatin saya, makanya kami bersama teman-teman mengajak warga mengambil sampah di tepi pantai, supaya warga tergugah dan sadar,” ungkapnya.

Tak hanya itu, pihaknya juga melihat dilingkungan pesisir pantai wilayah pantura belum disediakan tempat sampah yang besar. Bahkan, petugas sampah juga tidak ada. Menurutnya, itu merupakan salah satu bukti bahwa pemerintah kurang memperhatikan kebersihan pesisir pantai pantura.

”Saya harap pemerintah segera menyediakan gerobak besar untuk tempat sampah sekaligus pembakarannya,” pungkasnya.(WIWIN)

EDITOR : ACHMAD

Pos terkait