Pemerintah Kabupaten Badung telah mengeluarkan klarifikasi setelah ada kekhawatiran bahwa sebuah hotel resor menggunakan pantai untuk akses pribadi.
Di Indonesia, semua pantai terbuka untuk publik, meskipun beberapa hotel dan resor dapat menyewa bagian pantai untuk menyediakan pengalaman dan fasilitas bagi tamu mereka dalam jangka panjang.

Klarifikasi ini muncul setelah ada kekhawatiran mengenai apakah The Sakala Resort Bali, yang terletak di Tanjung Benoa, menggunakan pantai secara akses pribadi bagi tamu mereka secara ilegal.
Kepala Manajemen Aset Wilayah dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Badung, Kadek Oka Parmadi, telah memastikan bahwa resor tersebut memang memiliki izin untuk memanfaatkan sebagian pantai publik bagi tamu-tamunya.
Setelah meninjau lisensi, izin, dan hak penggunaan milik The Sakala Resort Bali, Parmadi mengatakan kepada wartawan, “Setiap bentuk pemanfaatan pantai harus dilakukan dengan pemerintah daerah. Dalam hal ini, pendapatan sewa pemanfaatan lahan sepenuhnya dialihkan ke kas daerah melalui mekanisme transfer non-tunai.”
“Tidak ada pembayaran tunai. Semua dilakukan secara elektronik sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas manajemen keuangan daerah.”
Parmadi membagikan, “Nilai kontrak berdasarkan hasil penilaian pihak ketiga adalah IDR 1,3 miliar dan dibayarkan secara non-tunai sepenuhnya kepada Kas Daerah selama lima tahun. Jadi, pembayaran telah dilakukan di muka.” Ia mengonfirmasi bahwa hotel tersebut mengusulkan sewa seluas 2.600 meter persegi Pantai Tanjung Benoa.
Dia mencatat, “Perjanjian sewa ini tidak mengizinkan penyewa membangun bangunan permanen. Mengenai penanaman pohon kelapa, kami katakan itu untuk kemurnian, dan setelah kami memeriksa, pohon kelapa hanya ditanam di beberapa tempat.”
Parmadi jelas bahwa The Sakala Resort Bali tidak diizinkan menutup akses publik ke bagian pantai yang telah mereka sewa, tetapi hotel diperbolehkan menggunakan bagian pantai tersebut untuk menyediakan fasilitas bagi tamu mereka.
Parmadi mengatakan, “Penyewa tidak diizinkan menutup akses publik ke pantai. Bentuk sewa ini adalah pemanfaatan pemandangan dan ruang pantai untuk kegiatan ekonomi, seperti pemasangan atau penyewaan daybed, kursi payung, atau fasilitas non-permanen lainnya.”

Parmadi bahwa, di samping memastikan publik masih bisa lewat melalui bagian pantai tersebut, The Sakala Resort Bali juga memiliki kewajiban untuk mengatur dan menjaga ‘keindahan dan keharmonisan’ lingkungan, sehingga Pantai Tanjung Benoa tetap berkelanjutan dan nyaman untuk dikunjungi semua wisatawan.
Dia mencatat bahwa penanaman pohon di area tersebut adalah salah satu bentuk pemeliharaan lingkungan yang menjadi tanggung jawab hotel sebagai penyewa.

Parmadi menyimpulkan, “Kami memahami bahwa isu ini telah menarik perhatian publik. Oleh karena itu, kami di Pemerintah Kabupaten Badung berkomitmen untuk tetap terbuka dan transparan. Setiap bentuk kerja sama dalam pemanfaatan aset daerah selalu melalui kajian dan evaluasi instansi teknis terkait, sehingga tidak bertentangan dengan kepentingan masyarakat.”
The Sakala Resort Bali adalah salah satu hotel paling populer di Tanjung Benoa, sempurna untuk petualangan keluarga maupun pelarian romantis. Bagian dari daya tarik Tanjung Benoa, terutama untuk liburan keluarga, adalah lokasinya; hanya sekitar 30 menit berkendara dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali.

Hotel ini menawarkan vila pribadi maupun suite luas yang memberikan tamu akses langsung ke kolam laguna. Spa di dalam rumah menawarkan menu perawatan yang luar biasa, dan Kids Club tersedia untuk memastikan semua anggota keluarga mendapatkan apa yang mereka butuhkan dari liburan di Bali. Berbagai paket liburan tersedia dari The Sakala Resort Bali, termasuk potongan besar untuk masa tinggal yang lebih panjang.