Bangkalan, maduracorner.com – Keinginan sebagian masyarakat menjadikan Madura sebagai propinsi nampaknya harus dipendam dalam-dalam. Pasalnya, wacana yang telah berhembus sejak tahun 90an tersebut tidak mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Dalam Musyawarah Besar (Mubes) IV Masyarakat Madura di Gedung Cakra Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Sabtu (25/7/2015) kemarin, para tokoh Madura yang hadir meminta dukungan kepada pusat dalam mewujudkan propinsi Madura. Akan tetapi, keinginan luhur ini justru mendapat penolakan secara halus dari pemerintah pusat yang diwakili Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahyo Kumolo yang hadir dalam acara ini.
“Membangun Madura tidak harus membentuk propinsi. Namun mengoptimalkan hal-hal yang penting terlebih dahulu. Kalau perlu beberapa dinas propinsi pindah saja ke Madura,”terang Tjahyo Kumolo usai menghadiri acara yang bertajuk Melahirkan Provinsi Madura, Membangkitkan Semangat NKRI tersebut.
Menurut politisi PDIP ini, solusi bagi kemajuan pulau garam adalah dengan langkah mempercepat pembangunan serta perluasan di berbagai sektor. Seperti infratruktur terpadu dan industrialisasi. Tak kalah pentingnya, peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus berjalan tanpa henti. “Pembangunan di Madura dipercepat itu kuncinya agar bisa maju,” tegas Cahyo.
Bahkan, Kapolri Jenderal (Pol) Badroddin Haiti yang turut hadir juga tidak memberikan dukungan atas terbentuknya propinsi Madura. Ia menegaskan, untuk mensejahterakan masyarakat Madura tidak harus membentuk propinsi.
“Membangun propinsi perlu kajian mendalam mengenai kelebihan dan kekurangannya. Jangan hanya untuk bagi-bagi jabatan,”tegas Jendral kelahiran Jember yang berdarah Madura ini.
Namun dalam membangun Madura lanjutnya, yakni dengan cara memaksimalkan potensi-potensi yang bisa diberdayakan demi tercapainya kesejahteraan masyarajat.
“Sebelum ada jembatan Suramadu saya pernah ke Madura, dan pasca berdirinya Suramadu ternyata kondisinya sama saja tidak ada pembangunan dan kemajuan yang dirasakan,” sindirnya.(her/mad)
Penulis: Heryanto
Editor: Mamad el Shaarawy