SUMENEP,MADURACORNER.COM-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumenep, akan menghentikan droping air bersih untuk daerah terdampak kekeringan akhir Agustus 2018.
Penghentian distribusi air bersih gratis itu, sesuai masa pemanfaatan anggaran penanggulangan, dan prakiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menyatakan pada September memasuki musim penghujan.
“Pengajuan pemanfaatan anggaran tidak terduga Pemkab Sumenep untuk penanggulangan kekeringan hanya tiga bulan, dimulai sejak bulan Juni lalu,” ungkap Kepala BPBD Sumenep, Abd. Rahman Riadi, Jumat (24/8/2018).
Kendati demikian, apabila musim kemarau berlanjut hingga Sepetember mendatang, pemanfaatan anggaran penanggulangan bencana kekeringan tersebut akan kembali diajukan oleh BPBD.
“Tapi kalau musim kemarau masih berlangsung, kami ajukan lagi nanti,”paparnya.
Sesuai data BPBD Sumenep, jumlah desa terdampak kekeringan pada musim kemarau tahun ini sebanyak 27 desa yang tersebar di 10 kecamatan. Rinciannya, 17 desa statusnya kering langka, dan 10 desa lainnya kering kritis.
“Namun dibanding musim kemarau 2017 lalu, jumlah desa terdampak kekeringan tahun ini mengalami penurunan, dari 37 menjadi 27 desa,” tandasnya.(*)
Penulis: Sai
Editor: Riyan Mahesa