Pengurus Cabor Keluhkan Minimnya Dana Dari KONI

Logo KONI
Dana Minim Berimbas Pada Prestasi Atlet | Oleh Mamad el Shaarawy

maduracorner.com, Bangkalan – Pihak pengurus cabang olahraga (cabor) di Kabupaten Bangkalan mengeluhkan minimnya kucuran dana dari Pemkab Bangkalan yang disalurkan melalui KONI setempat. Berdasarkan penuturan pengurus IPSI Pengkab Bangkalan, Samsul Arif, dana pengembangan dan peningkatan prestasi atlet yang disediakan bagi olahraga terlalu sedikit.

Samsul Arif yang menjabat sebagai Dewan Pakar IPSI Pengkab Bangkalan ini menuturkan, dana yang dianggarkan jauh dari anggaran KONI daerah lain di Jawa Timur. “Hanya ada 800 juta yang dikucurkan ke KONI. Bahkan 50% diantaranya dikhususkan untuk cabor sepakbola”,ujar Samsul Arif kepada maduracorner.com, rabu siang (18/09). Sementara 400 juta sisanya dibagi untuk 16 cabor lainnya.

Ia kemudian membandingkan dengan anggaran KONI daerah lain di Jatim. Untuk Kota Surabaya anggarannya mencapai 19 milyar rupiah, Kabupaten Gresik 14 milyar, Jember 3,7 milyar dan Magetan 3,2 milyar. “Padahal jika dilihat dari prestasi atletnya, Bangkalan itu jauh di atas Magetan. Tapi kenapa kok anggaran kita jauh di bawah Magetan”,akunya.

Bukan itu saja, anggaran KONI Bangkalan ternyata paling rendah di Madura. Samsul Arif mengatakan, Kabupaten Pamekasan menempati urutan teratas dengan anggaran 5 milyar rupiah. Diikuti kemudian Kabupaten Sampang 1,7 milyar dan Sumenep 2,3 milyar. “Jadi memang Bangkalan paling minim dana bagi pengembangan dan peningkatan prestasi olahraganya”,keluhnya.

Kondisi ini akan berdampak pada prestasi atlet di Bangkalan. Bahkan cenderung mengalami penurunan prestasi. Penyebabnya tentu saja akibat tradisi dan proses pelatihan para atlet yang cenderung konvensional. Sementara daerah lain mulai melakukan pelatihan berbasis IPTEK.

“Kenapa kita masih mempertahankan tradisi pelatihan konvensional itu? Karena pelatihan atlet yang berbasis IPTEK memang membutuhkan dana besar. Jika seperti ini terus, niscaya prestasi olahraga Bangkalan akan berjalan ditempat atau malah menurun. Dan tertinggal dari daerah lain”,terang Samsul. (mad)

 

Pos terkait