Bangkalan, maduracorner.com – Walaupun beberapa kabupaten kota di Jatim terserang virus flu burung dan belum melebar hingga ke Madura, namun Kabupaten Bangkalan tetap waspada. Hal ini diungkapkan para pedagang unggas di pasar Patemon Tanah Merah. Mereka pun ikut memantau perkembangan wabah flu burung.
“Jual beli ayam dan itik di pasar ini masih berjalan lancer, pak. Tapi para pedagang juga ikut memantau agar jangan sampai kecolongan wabah flu burung. Para penjual ayam dan bebek goreng di seputar Burneh, Tanah Merah dan Bangkalan kota juga masih tetap kulakan disini,” terang salah satu penjual itik, Hasan kepada maduracorner.com, sabtu (26/3/2016).
Menurut pengalamannya, biasanya unggas terjangkiti flu burung memiliki tanda-tanda yang kelihatan. Yakni unggas akan enggan makan, mimisan, pucat, matanya selalu merem dan mati secara massal. “Namun unggas yang dijual di pasar Petemon ini semuanya sehat,”tandas Hasan sambil tersenyum.
Menurut pengalamannya, biasanya unggas terjangkiti flu burung memiliki tanda-tanda yang kelihatan. Yakni unggas akan enggan makan, mimisan, pucat, matanya selalu merem dan mati secara massal. “Namun unggas yang dijual di pasar Petemon ini semuanya sehat,”tandas Hasan sambil tersenyum.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangkalan, A. Fanani lewat telepun selulernya mengatakan, pihaknya memastikan bahwa belum ada laporan flu burung yang mewabah di Bangkalan. Walaupun begitu, semua staf yang bertugas di lapangan secara seksama tetap memantau situasi yang bias saja tiba-tiba berubah. Khususnya pada saat terjadi pergantian cuaca.
“Pergantian musim dari penghujan ke kemarau panjang perlu dicermati. Sebab berdasarkan pengalaman, perubahan iklim sangat menentukan perkembangan virus flu burung yang menyerang unggas peliharaan peternak”,paparnya. (yan/mad)
Penulis : Aryan
Editor : Mamad el Shaarawy
Penulis : Aryan
Editor : Mamad el Shaarawy