Bangkalan, maduracorner.com – Kebijakan pemerintah pusat untuk menurunkan tarif Jembatan Suramadu sebesar 50 persen mendapat tanggapan miring dari pemerintah kabupaten (Pemkab) Bangkalan. Keputusan tersebut dinilai tidak membawa dampak signifikan terhadap perkenomian Madura.
“Justru kalau tarif jembatan Suramadu diturunkan, akan membuat warga Madura semakin mudah dan sering berbelanja ke Surabaya,”kata Wakil bupati Bangkalan, Mondir A Rofii, Kamis (04/02/2016).
Ketua DPC PKB Bangkalan ini menilai belum saatnya tariff Suramadu diturunkan apalagi digratiskan. Sebab, sampai saat ini perencanaan kawasan industrialisasi di Bangkalan khususnya belum ada titik terang. Sehingga, yang diuntungkan dari kebijakan tersebut adalah Surabaya.
“Kami pastinya tidak bisa membendung budaya konsumtif masyarakat. Tarif belum diturunkan saja banyak masyarakat kami yang belanja ke Surabaya. Apalagi, sudah diturunkan,” sesalnya.
Menurut Mondir, penurunan tarif lebih menguntungkan dilakukan apabila kawasan industri sudah dibangun dan merata di Bangkalan. Sehingga, memiliki alasan yang tepat karena biaya tranportasi begitu mahal. “Terlalu dini pemerintah membuat keputusan,” cetusnya.
Sementara itu, Sekretaris Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPRD Bangkalan, Hotib Marzuki sangat menyayangkan sikap pemerintah pusat yang hanya melibatkan Wali Kota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur dalam rapat terbatas penurunan tarif tersebut. Sedangkan, empat bupati di Madura diabaikan.
“Kami mempertanyakan sikap presiden dan Gubernur Jawa Timur. Khususnya Bupati Bangkalan sebagai penyanggah Jembatan Suramadu sisi Madura, kenapa tidak dilibatkan. Ini sama halnya melecahan terhadap rakyat Bangkalan,”tegas Hotib. (her/mad)
Penulis: Heriyanto Ahmad
Editor: Mamad Taufik