
Maduracorner.com.Bangkalan – Segenap Anggota Gabungan MADURACORNER.com..Bangkalan Memory..NyapsaB.org [Pelestarian Nilai & Budaya Madura]… TreTans…#Lora_Andrya_Satriya_P patut diacungi jempol mereka stand by di depak Kantor Polisi Sektor Socah sesuai jam yg disepakati bersama…..!!!!!
Tiba” call by phone dari Tilik Sandi…mohon maaf tidak bisa mengantar kelokasi karena dlm kondisi sakit & soentik Ke Puskesmas…tidak mengurangi rasa semangat yg meng-gebu” dari para peserta Ekspeditor Ladies Muda Belia sejumlah 9 orang dan 6 orang Pejantan yg tangguh…!!!

~> Bukit Kapur Noeng Jaddih yang Menantang <~

Perjalanan menyusuri Jejak Sejarah Peninggalan yg ada di Desa Parseh Kec. Socah dengan Koordinat : 7,07965 derajat (S)outh dan 112,76240 derajat (E)ast Dusun Jekan – Desa Parseh Kec. Socah Kab. Bangkalan adalah daerah Perbukitan Kapur, yang mempunyai 8 (delapan) Goa… dikenal oleh masy sekitaranya dg Nama Gun(oe)ng Jaddih/Noeng Jaddih….hamparan luas Bukit Kapur ini lebih kurang sekitar 11 Km panjangnya membujur sekaligus menjadi perbatasan Desa Parseh dan Desa Jaddih berada dikawasan daerah Kec. Socah, salah satu Goa yang nomor 1 ini dipergunakan sebagai Benteng Perlindungan dijaman Kolonial sampai ke era Penjajahan Jepang, lobang masuk ke perut Noeng Jaddih sepanjang 145 meter dg lebar antara 4-6 meter bersekat ruangan ruangan didalamnya sampai kearah pintu keluar membujur dari arah Barat kea rah timur.
- Sebelum memasuki Mulut Goa Benteng Pertahanan Batoh Koroghan…amat sangat tersamarkan dari intaian musuh…sungguh cerdik Nenek Moyang QT membuat “Lechdoor” tempat bertahan secara kelompok


Perbukitan Kapur Noeng Jaddih ini sebetulnya difungsikan oleh masyarakat sekitar sebagai tambang Batu Kapur, baik berupa bongkahan batunya maupun pengolahan Batu sebagai Kapur (Kalsium) untuk kepentingan masyarakat sekitarnya maupun untuk Daerah Kabupaten Bangkalan.

Sebelum tahun 1996 Pengelolaan Areal Noeng Jaddih ini masih bersifat Umum sehingga siapapun juga boleh menambang Batu Kapur di areal ini seperti halnya Carik Desa Jaddih Pak Ra’I (alm), akhirnya setelah tahun 1996 ditertibkan dan sampai sekarang dikelola oleh H. Mustofa yang juga dibantu oleh H. Abdurahman keduanya berasal dari Dusun Jekan Desa Parseh Kec. Socah, telah memakai alat Mekanik Konvensional maupun jenis transpotasi angkutannya sudah menggunakan Dum-Truck.

Setelah Tim “Nyalossok” yg diketuai oleh Mas Andre (Lurah Demangan) melihat dengan nyata ke lokasi yang dikelola oleh H.Mustofa dkk sungguh patut berdecak kagum, lokasi tersebut dikelola sedemikian rupa sehingga areal sisa penambangan Batu Kapur ini ada yg menyerupai Kolam Renang dengan diameter 40 X 50 meter dan ditengahnya ada sumber mata air dengan debet per detiknya berkisar antara 1900 – 2500 M3, hal ini perlu diadakan pembicaraan khusus untuk mengelola daerah ini kearah alternative sebagai kawasan daerah Pariwisata…..!!!

Ada berapa bayangan wajah yg amat samar…Penghuni tetap atau mahluk Astral.




Alhamdulillah…kami akhirnya pulang bersama dengan membawa kesan yg berbeda di hati sanubari masing” personal…mungkin saat ini mereka tengah asyik masyhuck dalam mimpi about “Sisa sisa Perjoeangan Nenek Moyangnya” di areal Noeng Jaddih…..!!!!