Perjalanan Ekspedisi Noeng Jaddih yang Menantang

Penimbunan Amunisi baik masa Kolonial Belanda dan Jepang. By : Doink and Friends

1911949_658576307518007_1842316780_n
Maduracorner.com.Bangkalan – Perjalanan kami dalam menyusuri Jejak Sejarah Peninggalan yang ada di Desa Parseh Kecamatan Socah Kabupaten Bangkalan merupakan daerah Perbukitan Kapur dimana mempunyai 8 (delapan) Goa peninggalan Jepang yang dikenal oleh masyarakat sekitarnya dengan nama Gunoeng Jaddih / Noeng Jaddih.

10312420_689905504401284_4709502684107599012_n
Terletak di hamparan luas Bukit Kapur ini lebih kurang sekitar 11 Km panjangnya membujur sekaligus menjadi perbatasan Desa Parseh dan Desa Jaddih dan berada dikawasan daerah Kecamatan Socah, salah satu Goa yang nomor 1 ini dipergunakan sebagai Benteng Perlindungan dijaman Kolonial sampai dengan era Penjajahan Jepang, lubang masuk ke perut Noeng Jaddih sepanjang 145 meter dengan lebar antara 4-6 meter yang bersekat ruangan-ruangan didalamnya sampai kearah pintu keluar membujur dari arah Barat kearah Timur.

1554338_689899314401903_2877711641874070701_n
Banyak hal yang menantang untuk lebih mendetail lagi pada kegiatan Ekspedisi ini niat kami hanya berangkat dari rasa keprihatinan, dari beberapa kelompok Pencinta Sejarah Budaya Madura, serta komunitas komunitas lainnya.

1926707_689899354401899_1424251294255931219_n
Maksud tujuan dari Ekspedisi ini pada dasarnya merupakan bentuk kepedulian kami terhadap peninggalan sejarah di Kabupaten Bangkalan, dimana yang kami rasakan kurang perhatian dan kepedulian dari Pemerintah Daerah khususnya Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kabupaten Bangkalan dalam melestarikan peninggalan sejarah di Kabupaten Bangkalan.

1508154_658552784187026_1512880448_n

 

1911618_658527237522914_1827862426_n (1)

 

1897676_658575610851410_1780378327_n

 

1511810_658574477518190_168061040_n

Dalam Catatan Sejarah ini telah membuktikan bahwasanya di areal Perbukitan ini dimasa sebelum Kemerdekaan RI 1945 telah menjadi tempat Penimbunan Amunisi baik masa Kolonial Belanda yang dilanjutkan kemasa Penjajahan Jepang, dimana areal Batuporon saat itu masih belum berfungsi sebagaimana mestinya.

10314693_689905464401288_5584638213163892852_n
Perbukitan Kapur Noeng Jaddih ini sebetulnya difungsikan oleh masyarakat sekitar sebagai tambang Batu Kapur, baik berupa bongkahan batunya maupun pengolahan Batu sebagai Kapur (Kalsium) untuk kepentingan masyarakat sekitarnya maupun untuk Daerah Kabupaten Bangkalan.

1743645_658562410852730_1684202800_n
Sebelum tahun 1996 Pengelolaan Areal Noeng Jaddih ini masih bersifat Umum sehingga siapapun juga boleh menambang Batu Kapur di areal ini seperti halnya Carik Desa Jaddih Pak Ra’I (alm), akhirnya setelah tahun 1996 ditertibkan dan sampai sekarang dikelola oleh H. Mustofa yang juga dibantu oleh H. Abdurahman keduanya berasal dari Dusun Jekan Desa Parseh Kec. Socah, telah memakai alat Mekanik Konvensional maupun jenis transpotasi angkutannya sudah menggunakan Dum-Truck.

1911674_658563804185924_2015231250_n
Konon menurut cerita yang disampaikan oleh beliau seandainya salah satu Goa nomor 9 yang difungsikan sebagai Gudang Amunisi meledak, sampai sekarang sisa bongkahan akibat ledakan itu masih ada, betapa hebatnya daya ledak Amunisi tersebut Goa dengan tinggi 15 meter dan ruang didalamnya berdiameter 40 X 50 meter akhirnya berantakan dihujam oleh ledakan Amunisi tersebut, maka semua jenis Amunisi yang ada di Noeng Jaddih akhirnya dipindahkan ke Gudang Arsenal Batuporon termasuk juga Meriam yang ada di “Goa Benteng Persembunyian Bato Koroghan” ini.

1604387_658575404184764_995755842_n
Setelah kami melihat dengan nyata ke lokasi yang dikelola oleh H.Mustofa dkk, sungguh patut berdecak kagum, lokasi tersebut dikelola sedemikian rupa sehingga areal sisa penambangan Batu Kapur ini ada yang menyerupai Kolam Renang dengan diameter 40 X 50 meter dan ditengahnya ada sumber mata air dengan debet per detiknya berkisar antara 1900 – 2500 M3, hal ini perlu diadakan pembicaraan khusus untuk mengelola daerah ini kearah alternatif sebagai kawasan daerah Pariwisata.

1601272_658559804186324_886207094_n

 

1620699_658575120851459_183866779_n

 

10155907_689899311068570_839321641255112268_n

 

1604600_658575774184727_1064062934_n

 

 

Alhamdulillah… kami akhirnya pulang bersama dengan membawa kesan yang berbeda di hati sanubari masing-masing, mungkin saat ini mereka tengah asyik menceritakan pengalamannya tentang “Sisa sisa Perjoeangan Nenek Moyangnya” di areal Noeng Jaddih kepada handai taulannya.

1798667_658576840851287_177525242_n

 

1912535_689899327735235_773114935363125173_n

 

1509780_658577177517920_1938040853_n

“Kalau Bukan Kita Siapa Lagi…. Kalau Tidak Sekarang Kapan Lagi”

by : Doink and Friends
.
Sumber : “Bangkalan Memory”

Pos terkait