
Pro Kontra Dapil Pileg 2014 | oleh : krism
Maduracorner.com, Bangkalan – Perubahan komposisi daerah pemilihan (dapil) yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) nampaknya menuai respon pro kontra. Terutama bagi pengurus partai politik (parpol) dan wakil rakyat yang ingin berkompetisi kembali pada Pemilu Legislatif (pileg) 2014 mendatang.
Pantauan di lingkungan DPRD kabupaten Bangkalan, sebagian besar wakil rakyat ini sumringah karena keputusan KPU pusat tentang perubahan formulasi dan komposisi Dapil ini berdampak pada penambahan kuota kursi. Yang artinya, peluang untuk terpilih semakin lebar karena jatah kursi yang tadinya hanya 45 kini jadi 50 kursi.
“Sebagian senang, karena kuota bertambah dari 45 menjadi 50 kursi. Sehingga peluangnya semakin besar untuk terpilih,” kata Abd. Rofik, ketua komisi B DPRD Bangkalan.
Di sisi lain, masih menurut legislator selama 3 periode berturut-turut itu, perubahan keputusan KPU ini juga menyebutkan adanya perubahan komposisi sebaran kecamatan dalam dapil yang secara otomatis juga merubah peta konstituen para calon. Dasar pertimbangannya, pemerataan aspek keterwakilan rakyat.
“Jadi ada juga yang sedikit kecewa. Karena perubahan komposisi Dapil ini juga merubah peta konstituen mereka (calon legislator),” ujarnya.
Dia mencontohkan, pada pemilu 2009, dia berangkat sebagai calon legislator dari dapil kecamatan Arosbaya, Geger dan Klampis. Nah, dengan adanya keputusan baru KPU, kini komposisi dapil-nya berubah, meliputi Socah, Bangkalan, Arosbaya.
“Sehingga saya kehilangan konstituen di kecamatan 2 kecamatan, yakni Geger dan Klampis. Dan harus memulai hubungan dari awal lagi dengan konstituen di kecamatan Socah dan Bangkalan. Nah, upaya untuk menjalin hubungan konstituen di Dapil yang baru ini tentunya tidak bisa semudah yang dilakukan dengan konstituen lama. Karena faktor historis sangat dominan di sini,” pungkas Rofik.
Sebaliknya, kondisi itu direspon berbeda oleh Humron Maula. Ketua Fraksi PKB ini justru mengaku cukup diuntungkan dengan kondisi tersebut. Alasannya sederhana, domisili tempat dia tinggal berada tepat di tengah-tengah sebaran wilayah dapil. Dia sama sekali tidak bergeming meski harus kehilangan konstituen lama dari kecamatan Kamal (komposisi Dapil pileg 2009).
“Terus terang saya agak diuntungkan (di dapil Socah, Bangkalan, Arosbaya). Karena posisi saya tepat di tengah-tengah sebaran dapil, yakni di kecamatan Bangkalan,” singkat Ra Humron, sapaan akrab Humron Maula.(krs)