BANGKALAN, MADURACORNER.COM- Setelah menyelesaikan beberapa kegiatan kirab di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), dan Bali, rombongan Kirab Satu Negeri Zona Rote melanjutkan perjalanan ziarah ke makam Syaichona Mohammad Kholil Desa Martajasa, Kelurahan Mlajah, Kabupaten Bangkalan, Minggu (7/10/2018).
Sebelum menggelar istighosah dan doa bersama di makam ulama kharismatik di Madura itu, peserta kirab singgah di pendapa agung dan disambut langsung oleh Bupati Bangkalan, R Abdul Latif Amin Imron, Kapolres Bangkalan, AKBP Boby Pa’ludin Tambunan, dan Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bangkalan, KH Hasani Zubair.
Sekretaris PW GP Ansor Jawa Timur, Gus Abid Umar mengatakan, kirab ini akan dikibarkan di 18 kabupaten/kota di Jawa Timur. Nantinya, diserah terimakan di Rembang Jawa Tengah, 16 Oktober 2018, dan diakhiri dengan apel akbar di Kota Yogyakarta 26 Oktober 2018 mendatang.
“Jawa Timur merupakan bagian dari zone rote atau zona lima pulau terluar di Indonesia yang meliputi NTT, NTB, dan Bali. Kemarin diserah terimakan di Banyuwangi,” jelas Gus Abid kepada Maduracorner.com.
Menurutnya, seluruh rangkaian Kirab Satu Negeri tersebut akan ditutup dengan apel akbar dan disertai penyerahan semua pataka yang dibawa keliling Indonesia kepada Presiden Jokowi. Apel kebangsaan itu, melibatkan sekitar 80 ribu peserta. Termasuk, 20 ribu peserta dari Jawa Timur.
“Zona rote memulai kirab sejak tanggal 5-16 Oktober 2018. Peserta pembawa pataka sebanyak 50 orang,” ucap Gus Abid.
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Bangkalan KH Hasani Zubair menambahkan, salah satu tujuan Kirab Satu Negeri itu untuk menjaga spirit nasionalisme serta menjaga rasa kesatuan dan persatuan demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami juga ingin menjaga tradisi bagaimana membangun semangat perjuangan membela kedaulatan negara dan bangsa,” papar Ra Hasani.
Sementara itu, Bupati Bangkalan R Abdul Latif Amin Imron berharap Kirab Satu Negeri ini juga menjadi sebuah upaya bersama dalam memperkokoh kultur dan budaya Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi islam terbesar di Indonesia.
“Mudah-mudah kita selalu dalam bingkai persatuan dan kesatuan menuju kejayaan Indonesia,” tandasnya. (*)
Penulis: Riyan Mahesa
Editor: Ahmad