Petani Dua Desa Keluhkan Macetnya Air Irigasi

Petani dua desa Keluhkan Macetnya Air Irigasi-foto: A Shohib/MC.com

Petani dua desa Keluhkan Macetnya Air Irigasi-foto: A Shohib/MC.com

Protes jalan kaki di sungai yang Mengering I oleh : A. Shohib

Maduracorner.com,Bangkalan – karena air irigasi mengering. Petani dua desa yaitu Desa Jaddih dan Bilaporah Kecamatan Socah melakukan protes, mereka menggelar aksi jalan kaki di sepanjang saluran irigasi skunder yang sudah hampir dua bulan tidak mengering. Mereka melakukan aksi tersebut, karena sawah mereka yang selama ini mengantungkan air dari irigasi sudah mulai mengering, dan mereka kuatir kalau tidak ada airnya akan gagal panen.

Ketua Kelompok Tani Desa Jaddih, Rofik mengatakan, jika saluran irigasi tersebut tetap tidak dialiri air, maka a hasil produksi padi akan menurun. “Dalam sekali panen, kami mampu menghasilkan 50 sak padi. Sekarang hanya 20 sak,” ujar Rofik.

Dia mendesak agar Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Pemkab Bangkalan segera bertindak kongkrit dengan membuka pintu air di avur 9. “Sekarang sudah waktunya Pemupukan kalau tidak ada airnya, tanaman padi bisa mati,” tegasnya

Kepala Bidang Bina Irigasi dan Pemanfaatan Air PU Bina Marga Kabupaten Bangkalan, Abdul Rahman ketika dikonfirmasi menjelaskan, sejumlah petani mengambil air tanpa melalui koordinasi dengan pihak pengairan. “Ada sejumlah petani mencuri air sehingga saluran irigasi tidak berjalan maksimal,” jelasnya.

Selain itu, kata Abdul Rahman, keringnya saluran irigasi itu juga disebabkan tingginya kebutuhan air pada areal persawahan yang dulunya bersifat tadah hujan. “Sehingga kami banyak kehilangan air. Akibatnya, air tidak sampai ke hilir karena volume air tidak cukup,” pungkasnya. (shb)

Pos terkait