Petani Garam Bawa ‘Pedang’ Ke Jakarta

image
Replika pedang

Sampang, maduracorner.com – Petani garam rakyat yang tergabung dalam Forum Petani Garam Madura (FPGR) yang berunjuk rasa ke Jakarta tidak hanya membawa spanduk bertuliskan penolakan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 125 tahun 2015. Namun, pengunjuk rasa juga membawa pedang sepanjang 1 meter lebih.

Bukan pedang sungguhan, namun replika pedang yang terbuat dari kertas kardus. Di pedang tersebut tertulis Permendag nomor 125 tahun 2015.

Meski bukan pedang asli, namun pedang tersebut memilik makna bagi petani garam Madura diibaratkan Permendag nomor 125 tahun 2015 sebagai pedang yang memenggal kepala (perekonomian) petani garam.

“Ibarat pedang, Permendag yang akan diberlakukan mulai 1 April 2016 ini telah membunuh sumber rezeki masyarakat.” Ujar koordinator aksi, Yanto, Selasa (23/02/2016).

Sebab, menurutnya dari jaman nenek moyang, garam sudah menjadi sumber penghasilan masyarakat Madura.

“Ini perjuangan bagi seluruh petani garam di Indonesia khususnya di Madura, yang notabene adalah menjadi sumber pencaharian masyarakat. Ini harga mati kita tolak Permendag dan kita akan melawan apabila tuntutan tidak dipenuhi,” sambungnya.

Ratusan patani garam rakyat dari 4 Kabupaten di Madura, hari ini bertolak ke Jakarta untuk berunjuk rasa di Istana Presiden, Kementrian Perdagangan, Kementrian Kelautan dan DPR RI Komisi VI.(yung)

Editor: Buyung Pambudi

Pos terkait