Maduracornerner.com, Sumenep– Para petani garam di tiga kabupten di pulau Madura, kabupaten Sumenep, Pamekasan dan Sampang, pada pertengahan bulan Oktober ini akan melakukan aksi besar-besaran dan akan menutup Jembatan Suramadu dengan menabur puluhan ton garam.
“Aksi ini dilakukan sebagai bentuk protes keras pada pemerintah yang sudah tidak pro pada petani garam dimana harga garam terus anjlok, padahal cuaca hasil panin sekarang ini sangat bagus,” kata Koordinator Petani Garam Sumenep Ubaidi,. Sabtu (6/10/2012).
Dijelaskan dia, untuk petani garam dari kabupaten Sumenep sendiri sudah menyiapkan 70 ton garam yang akan diangkut dengan 10 truk menuju jembatan Suramadu, untuk bergabung dengan petani garam asal Kabupaten Pamekasan dan Sampang.
“Sekarang petani hanya menunggu janji dari Pemerintah Pusat, apakah harga garam bisa sesuai dengan harga patokan pemerintah atau tidak. Apabila tidak maka pertengahan Oktober nanti aksi demo menutup Jembatan Suramadu pasti kami lakukan,” tegasnya.
Menurut Ubaidi, sekarang harga garam masih berkisar antara Rp 250 hinggaRp 450/kgnya. Padahal, harga ketentuan pemerintah mencapai Rp 550 untuk kwalitas 2 dan Rp 750/kg-nya. untuk kualitas 1. “Harganya tetap dibawah HPP hingga saat ini, dalihnya masih persoalan klasik hanya kwalitas kurang bagus, kurang bagus gimana cuacanya saat ini cukup bagus bagi para petani garam,” kata Ubaidi.
Sekedar diketahui, pada akhir bulan September lalu perwakilan petani garam se Madura, didampingi pimpinan Komisi B DPRD se-Madura datang ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk memperjuangkan harga garam yang sangat murah, namun hingga saat ini belum ada dampaknya bagi kebaikan petani, sehingga para petani bersepakat untuk menutup jembatan Suramadu dengan menabur puluhan ton garam. (mi/min)