BANGKALAN, MADURACORNER.COM- Nenek Mar’a (85) warga Desa Banyuning Laok, Kecamatan Geger Bangkalan, yang tinggal di rumah tak layak huni menggugah hati Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pemuda Madura Bersatu (PMB).
Nenek Mar’a yang kini mulai sakit-sakitan itu, sudah lama hidup sebatang kara setelah suaminya meninggal dunia. Di usianya yang sudah senja, dia harus merasakan pahitnya hidup di bawah garis kemiskinan.
Berangkat dari rasa kemanusiaan, PMB membangunkan rumah semi permanen berukuran 3,5 x 7 meter persegi. Setidaknya, tubuh renta nenek Mar’a tidak lagi merasakan kedinginan, bahkan basah karena kehujanan seperti saat menempati rumah yang kondisinya memprihatinkan.
“Kami berbagi kebahagiaan dengan nenek Mar’a bukan berarti kaya, tapi tau bagaimana rasanya ketika tidak punya,” jelas Ketua PMB, Sholeh Abdijaya, Selasa (1/5/2018).
Menurutnya, selama ini nenek Mar’a tinggal di sebuah rumah tak layak huni tanpa didampingi anak-anaknya. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu yang sudah usang. Parahnya, ttap rumah bangunan kuno itu juga bocor, karena genting yang terpasang sudah berjatuhan.
“Dana kegiatan bakti sosial ini murni dari PMB, tidak ada sumbangan dari pihak manapun. Setiap kami bangun rumah ditarget 4-6 hari harus selesai, agar bisa segera ditempati,” ucapnya.
Sholeh mengaku sangat miris melihat kehidupan yang dialami nenek Mar’a. Hal itu, seakan-akan melambangkan rasa kepedulian antar sesama telah tiada. Sebab, tidak ada satupun yang membantu dan mengulurkan tangan untuk meringankan beban yang dirasakan nenek Mar’a.
“Bantuan dari pemerintah juga tidak ada. Nenek Mar’a adalah potret kemiskinan yang nyata di pelosok desa. Beliau sekarang sedang tidak sehat dan akan kami bawa ke rumah sakit, ” imbuhnya.
Sholeh berharap, apa yang dilakukan PMB dapat menginspirasi semua kalangan dan mampu menumbuhkan jiwa sosial serta memiliki semangat berbagi. Membantu orang-orang yang terhimpit permasalahan ekonomi, merupakan tanggung jawab moral.
“Bakti sosial semacam ini tidak berhenti di sini saja. Kami akan terus mencari nenek Mar’a yang lain,” tandasnya. (*)
Penulis: Riyan Mahesa
Editor: Achmad