PMU-Persiram Berakhir Ricuh | oleh : mamad
maduracorner.com, Bangkalan – Kericuhan mewarnai laga lanjutan Indonesian Super League (ISL) antara tuan rumah Persepam Madura United (PMU) melawan Persiram Raja Ampat, kamis sore (14/02). Laga yang dilangsungkan di Stadion Gelora Bangkalan ini memang berlangsung panas sejak menit awal.
Begitu peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan di bunyikan, official dan pemain Persiram bergerak mendekat ke dalam lapangan. Wasit Maslah Ikhsan sempat diburu pemain dan official tim tamu. Beruntung sang pengadil lapangan langsung diamankan petugas ke dalam stadion.
Gagal mendekati Maslah Ikhsan, mereka menyerbu Firly Afriansyah, centre back PMU. Namun berkat kesigapan petugas keamanan dan panpel pertandingan, keributan ini berhasil cepat dilerai. Beruntungnya, official dan pemain PMU tidak reaktif terhadap tindakan tim tamu.
Selain wasit Maslah Ikhsan yang dinilai tidak adil, bek PMU Firly memang jadi sasaran amarah tim tamu. Penyebabnya, Firly sempat melakukan aksi tidak terpuji dengan mendorong salah satu pemain Persiram saat pertandingan berlangsung di babak II. Aksi dorong ini memicu keributan antar pemain. Sayang, wasit tidak tegas. Tidak ada kartu yang dikeluarkan.
Firly bertindak over demikian, karena melihat pelanggaran keras pemain Persiram terhadap dua pemain PMU, yakni Adelmund dan Issac Djober.
Bukan hanya di dalam lapangan, tim pelatih Persiram protes terhadap inspektur pertandingan di pinggir lapangan usai laga selesai. Pelatih kepala Jaya Hartono bahkan sempat melontarkan kata-kata keras. “Ingat ya, dia (Firly) yang memukul duluan. Dia seharusnya mendapat kartu dari wasit!”,kecam Jaya Hartono.
Keributan berlanjut di lorong stadion menuju ruang ganti pemain tim tamu. Seorang Official Persiram mengamuk. Dia terprovokasi oleh ucapan beberapa oknum penonton. Namun berkat kesigapan petugas keamanan, keributan ini berhasil diredam.
“Masalah keributan tadi, ya benar wasit memang melakukan hal-hal yang menurut saya kurang pas”,terang Manager PMU Achsanul Qasasi usai pertandingan. “Tapi ya wasit juga manusia biasa. Kita juga dirugikan. Setidaknya ada 3 peluang yang seharusnya berbuah penalti. Mau gimana lagi, inilah sepakbola”,tambahnya.
Beruntung, kekisruhan di dalam lapangan antar official dan pemain tidak merembet kepada penonton. Puluhan supporter Persiram yang datang dengan naik bus dari Surabaya, mendapat sambutan hangat dan bersahabat dari ribuan K-Conk Mania, pendukung PMU. Bahkan saat supporter klub asal Papua ini hendak pulang, mereka sempat bersalaman sebelum naik ke atas bus.
“Mereka supporter tim tamu. Kami tetap respect baik kepada tim Persiram maupun suporternya. Kami tidak ada urusan dengan keributan di lapangan”,tegas Jimhur Saros, Presiden K-Conk Mania, sambil menyalami satu demi satu supporter Persiram di depan Stadion Gelora Bangkalan. (mad)