BANGKALAN, MADURACORNER.COM- Sebanyak 1.500 santri Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil Demangan, Bangkalan, Madura, Jawa Timur, melaksanakan upacara kemerdekaan dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia (RI).
Seluruh peserta dan pemimpin upacara mengenakan sarung, peci, dan baju muslim sebagai ciri khas santri yang sedang menimba ilmu di pondok pesantren.
Sarung yang dipakai pun seragam yakni berwarna hijau daun, atasan putih dipadu dengan songkok yang juga warna putih. Ribuan santri berbaris rapi dan dengan khidmat mengikuti upacara bendera di halaman pondok pesantren.
Uniknya, para santri yang bertugas mengibarkan sang saka bendera Merah Putih menggunakan sandal bakiak. Praktis, saat berbaris sandal kayu itu suaranya mirip hentakan kaki paskibraka.
Salah satu pengasuh Pondok Pesantren Syaichona Mohammad Cholil, KH Mohammad Karror Abdullah mengatakan pesantren adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Upacara kemerdekaan menjadi kewajiban untuk menghormati jasa pahlawan.
“Kami kaum santri selalu berharap kepada pemerintah, agar tidak melupakan para pahlawan kemerdekaan yang dari pesantren,” terangnya, Jumat (17/8/2018).
Menurutnya, pesantren sangat berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan. Tugas santri hari ini, menjaga kedaulatan NKRI, dan memperkokoh persatuan, serta kesatuan bangsa Indonesia.
“Rasa nasionalisme dan jiwa patriotisme harus tertanam kokoh di kalangan santri,” tandasnya. (*)
Penulis: Riyan Mahesa
Editor: Ahmad