Harga Daging |oleh Amin Sohib
Maduracorner.com,Bangkalan – Sejak distopnya import sapi dari Australia oleh pemerintah, para jagal sapi yang biasa mensuplai daging ke pedagang daging kesulitan mencari sapi potong. Akibatnya harga daging melambung tinggi. “Kami kesulitan memenuhi permintaan para pedagang daging, karena sapi potong sulit didapat,” kata jagal Sapi Hj Hasiani warga kampung Sumur Kembang Kelurahan Pajagan kecamatan kota Bangkalan, Rabu (21/11).
Dijelaskan dia, dulu sebelum pemerintah menghentikan impor sapi dari Australia, dirinya tidak kesulitan untuk mendapatkan sapi potong, sekarang setelah pemerintah menghentikan import sapi dan daging dari Australia harga sapi potong mahal. “Dulu saya setiap hari menyembelih 10 ekor sapi, sekarang hanya 5 ekor,” tuturnya.
Lebih lanjut Hj Hasiani menjelaskan, untuk mendapatkan sapi potong, dirinya pernah mendatangkan 1 truk sapi potong dari Surabaya, akan tetapi setelah sampai dibalai Karantina sapi tersebut tidak diperbolehkan masuk ke Madura. “Ya terpaksa 1 truk sapi itu sapi saya kembalikan lagi ke Surabaya,” katanya.
Sementara untuk kata Hj Hasiani, untuk mencari sapi potong di Bangkalan sulit dan harganya sangat mahal. “Jadi saya bingung untuk memenuhi opermintaan para pedagang daging di pasar, dan para penjual bakso,” ujarnya.
Agar semua pedagang daging dan pedagang bakso kebagian kata Hj Hasiani, dirinya terpaksa mengurangi jatah mereka. “Ya pedagang yang biasanya saya beri 50 kg dikurangi menjadi 20 kg, begitu juga dengan para peadagang bakso,” katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Bangkalan, Puguh Santoso menjelaskan, mahalnya harga daging itu merupakan hukum pasar, artinya jika perimintaan banyak tetapi barang sedikit, maka harganya menjadi mahal.
Terkait dengan ditolaknya sapi luar Madura masuk ke Madura kata puguh memang dilarang. “Kalau sapi luar masuk ke Madura memang tidak boleh, karena hal itu untuk menjaga keaslian ras sapi Madura,” pungkasnya. (min/min).