Komisi B Enam Distributor Elpiji di panggil | Oleh : A.Shohib
Maduracorner.com,Bangkalan- menyikapi kelangkaan elpiji 3 kg belakangan ini, komisi B DPRD Bangkalan memanggil 6 distributor Elpiji. ke enam Distributor yang dipanggil komisi B itu antar alain; Domestic gas region V Manager, PT pertamina, CV Dwi Wira Usaha Bakti, CV Pratama mandiri Sentosa, UD Setia, UD Wijaya dan CV Tri Wira Dharma Niaga.
pada kesempata itu, Senior SE pendistribusian wilayah V Madura PT Pertamina, Endra R mengatakan, sejak pelaksanaan konversi dari minyak tanah ke gas elpiji, ternyata hingga saat ini tidak ada tim monitoring yang memantau langsung pelaksanaan program pemerintah itu, akibatnya pendistribusian Elpiji 3 kg dari Pertamina over 11 persen dari pagu pemerintah. “Jadi saat ini penyaluran Elpiji dari kita sudah over 11 persen, dan memang kita perlu tim monitoring, karena dari sejak awal konversi sampai sekarang belum ada tim monitoring,” kata Senior SE pendistribusian wilayah V Madura PT Pertamina, Endra R saat hearing dengan Komisi B DPRD Bangkalan, selasa (28/05).
Djelaskan Endra, dengan adanya pendistribusian gas elpiji 3 kg yang over 11 persen itu, maka PT pertamina akan melakukan penghitungan ulang dengan mencocokkan kuota versus pemerintah. ”Kalau seumpanya minta pengiriman Fakultatif bisa, tapi harus mengajukan terlebih dulu ke Pertamina,” jelas Endra.
Sementara itu, Distributor UD Setia, Setiadi mengatakan, elpiji 3 kg ditingkat distributor masih normal. “Elpiji 3 kg ini dibilang cukup ya cukup, ditingkat pengecer, kalau ke level yang bawah kami kurang tahu, karena dari Distributor ke agen pengiriman lancar, kalau distribusi dari pangkalan ke pengecer itu saya kurang tahu,” tuturnya.
Sedangkan Kabag Perekonomian Setkab Bangkalan, Rudiyanto menyatakan, melihat kebutuhan dan kondisi rilnya elpiji 3 kg ini sudah normal. “Kami kurang tahu apakah di pengecer elpiji 3 kg ditahan, untuk dijual kami belum thau itu,” tutur Rudiyanto
Anggota Komisi B DPRD Bangkalan, Muhdor meminta kepada PT Pertamina untuk menyiapkan data pangkalan atau pengecer yang ada di kabupaten Bnagkalan “Data Pengecer ini yang belum tertata dengan baik, kalau nanti semua data sudah lengkap, maka kelangkaan dan fluktusi harga bisa diatasi,” kata Muhdor.
Ketua Komisi B DPRD Bangkalan, Abd Rofik meminta agar Disperindag dan bagian perekonomian melakukan tindak lanjut. “Masalh ini harus ditindak lanjuti, agar data kebutuhan elpiji ini sama, dan adanya dat aini bisa merekam akumulasi kebutuhan elpiji di Bangkalan,” kata Abd Rofik. (min)