SKK Migas dan PHE WMO Bantu Fasilitas Air Bersih di Bangkalan

image
Bantuan fasilitas air bersih

Bangkalan,Maduracorner.com – Desa Banyusangka, Kecamatan Tanjungbumi, Kabupaten Bangkalan, mendapatkan program bakti sosial berupa  penyediaan fasilitas air bersih dari SKK Migas – PT Pertamina Hulu Energi West Madura Offshore (PHE WMO).Peresmian penyediaan fasilitas air bersih berupa sumur bor, tandon penampungan air serta pipa untuk titik-titik menyalurkan air seperti  pasar dan masjid dilakukan oleh Plt Kepala SKK Migas Johanes Wijanarko dari Padma Bali via video conference, Kamis (13/11/ 2014).

Peresmian proyek dengan fasilitas teknologi informasi merupakan rangkaian kegiatan rapat kerja teknologi informasi dan komunikasi SKK Migas – KKKS di Hotel Padma Bali.
Fasilitas air bersih ini diharapkan mampu meringankan beban 1.367 kepala keluarga (KK) yang selama ini kesulitan mendapatkan air bersih akibat perubahan rasa air sumur warga yang tadinya tawar menjadi asam bahkan asin. “Air di desa kami saat ini berubah rasanya dari tawar menjadi asam bahkan asin. Karena itu untuk memasak makanan warga membeli air dalam kemasan. Bantuan ini meringankan beban warga,” kata Kades Banyusangka Abdul Syukur

Abdul Syukur berharap dalam waktu dekat, air bersih itu bisa disalurkan langsung ke rumah warga melalui program pipanisasi. Menangapi permintaan itu, Plt Kepala SKK Migas Johanes Wijanarko berjanji akan mendorong PHE WMO untuk mewujudkan program itu.”Desa Banyusangka merupakan daerah paling depan yang bersentuhan langsung dengan kegiatan PHE WMO, SKK Migas akan mendukung hal itu. Program air bersih ini menyentuh langsung kepentingan masyarakat yang memang membutuhkan air bersih,” katanya saat teleconference dengan warga di desa Banyusangka
.
Sementara itu, East Area HR & Comdev Team Leader PHE WMO, Ulika Trijoga Putrawardana menjelaskan, sebelum memberi bantuan ke Desa Banyusangka, PHE WMO  telah memberi bantuan fasilitas air bersih untuk Desa Macajah dan Bandangdaja yang juga ada di  Kecamatan Tanjungbumi “PHE WMO membantu seluruh pembiayaan pencarian air hingga pipanisasi, tapi setelah itu masyarakat yang akan mengelola dengan membentuk himpunan masyarakat pengguna air bersih. Jadi tujuannya benar-benar untuk pemberdayaan masyarakat,” kata Ulika Trijoga.

Karena itu, tambah Ulika dalam 6 bulan pertama, air bersih itu akan digratiskan. Air bisa diambil di titik-titik penampungan, seperti di dekat pasar dan masjid. “Waktu 6 bulan akan digunakan untuk sosialisasi manfaat air bersih dan membentuk HIPAM yang difasilitasi pihak desa. Nanti warga yang mau menjadi anggota akan dicatat. Mereka akan membayar aiuran untuk biaya perawatan fasilitas air bersihnya. Jadi tarifnya jauh di bawah harga air PDAM,” kata Ulika.

Dikatakan Ulika Kades Banyusangka optimis dalam waktu 6 bulan mendatang pihaknya bisa membentuk HIPAM sekaligus menarik warga menjadi anggota untuk bersama-sama merawat dan memanfaatkan fasilitas air bersih yang disumbangkan oleh SKK Migas dan PHE WMO.

Sementara itu, Camat Tanjungbumi Djoko Budiono berharap agar warga bisa merawat keberadaan fasilitas air bersih itu. “Program air bersih PHE WMO di 2 desa lainnya telah berhasil, saya yakin program di Desa Banyusangka ini juga akan berhasil. Saya berharap PHE WMO terus mendampingi warga untuk makin berdaya,” katanya.

Penulis. : Anto
Editor.   : Sohib

Pos terkait