Maduracorner.com,Bangkalan- tahun ajaran baru Departemen Pendidikan dan KebudayaaanRI akan menerapkan kurikulum baru. Untuk kurikulum baru ini tidak akan diterapkan keseluruhannya. “Jadi nanti kurikulum baru ini akan diterapkan untuk kelasa 1 SD, kelasa IV, kelas 1 SMP dan kelas 1 SMU dan SMK,” terang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhammad Nuh, disela-sela acara silaturahmi Menteri pendidikan dan Kebudayaan RI, bersama Ulama Madura dan Pengelola pendidikan, di Ponpes Al Hikam Kelurahan Tunjung kecamatan Burneh, Senin (31/12).
Dijelaskan dia, sebelum diterapkan, kurikulum baru tersebut telah dilakukan uji publik dan Depdiknas telah menerima ribuan masukan dari masyarakat. “Jadi kurikulum baru ini sudah kami uji public,” tuturnya.
Lebih lanjut Muhammad Nuh menjelaskan, didalam membuat kurikulum baru ini, pendekatan yang dilakukan adalah pendekatn akademik bukan pendekatan politik. “Pendekatan yang kami gunakan adalah pendekatan akademik bukan pendekatan politik,” tutur M.Nuh.
Kenapa kurikulum ini perlu dirubah kata M.Nuh, alasannya adalah untuk menjawab tantangan masa depan. “Jadi dengan kurikulum baru ini, kita menciptakan genarasi yang tidak usang dan siap menjawab tantangan zaman,” katanya.
Sebab kata M.Nuh, dimasa yang akan datang tantangan bagi generasi bangsa Indonesai semakin komplek. “Jadi ruh dari kurikulum baru ini adalah kompetensi,” katanya.
Sementara itu Pengasuh Ponpes Al Hikam, KH Nuruddin A Rahman menyatakan, Pondok Pesantren dan dunia pendidikan harus menciptakan anak didik yang pinter dan bener. “banyak anak didik sekarang itu pinter, tapi ahlaknya ngak bener. Makanya kita harus menciptakan anak didik yang pinter dan bener,” kata Nuruddin. (min)