SUMENEP, MADURACORNER.COM-
Kapal Dharma Bahari Sumekar (DBS) III resmi diluncurkan di Pelabuhan Kalianget Sumenep, Madura, Jawa Timur, sejak 31 Oktober 2018. Namun, kapal penumpang itu tak kunjung dioperasikan, hingga menimbulkan pertanyaan dari warga kepulauan.
“Kalau pemerintah kabupaten (Pemkab) Sumenep memang serius, seharusnya pengoperasian DBS III tidak terkatung-katung sampai sekarang,” cetus warga kepulauan, Rahman, Sabtu (9/2/2019).
Padahal sambungnya, kapal DBS III pernah digunakan Bupati Sumenep KH A. Buysro Karim bersama jajarannya dalam rangka safari kepulauan pada Desember 2018. Entah apa penyebabnya, kapal berkapasitas 300 penumpang itu tidak difungsikan.
“Sejatinya, kapal DBS III ini untuk meningkatkan pelayanan bagi warga kepulauan. Tapi faktanya, hingga saat ini belum beroperasi,” sesal Rahman.
Dia menegaskan, sarana trasportasi laut menjadi kebutuhan utama warga kepulauan, untuk menunjang kelancaran agar segala bentuk aktivitas yang dilakukan. Terlebih, selama ini kapal yang tersedia masih kurang memadai.
“Kami butuh penjelasan pemkab mengapa kapal DBS III belum dioperasikan, biar tidak menimbulkan persepsi negatif,” ujarnya.
Rahman berharap kapal yang menguras anggaran sebesar Rp 38 miliar dari APBD Provinsi Jawa Timur, dan Kabupaten Sumenep ini segera dioperasikan. Apalagi, pemkab menyatakan kapal DBS III merupakan kado hari jadi ke-749 Kabupaten Sumenep.
“Saya juga heran Pemkab Sumenep mampu membuat kapal yang harganya miliaran, tetapi terkesan kesulitan untuk mengoperasikannya, ada apa?,” keluhnya.
Sayangnya, sampai berita ini ditulis, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep, Sustono belum bisa dimintai keterangan. Bahkan saat dihubungi oleh sejumlah awak media, yang bersangkutan tidak memberikan jawaban. (*)
Penulis: Sai
Editor: Riyan Mahesa