Bangkalan, Maduracorner.com – Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Desa Penegak Demokrasi Bangkalan (AMDPDB) menggelar unjuk rasa di depan kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat, Senin (24/10/2016).
Kedatangan mereka untuk mendesak agar Bupati Makmun Ibnu Fuad membekukan pemilihan kepala desa (Pilkades) di desa yang bermasalah. Sebab, fakta di lapangan banyak ditemukan permasalaham seperti dugaan terjadinya pelanggaran yang dilakukan panitian pemilihan kepala desa (P2KD).
Sayangnya, massa dari sejumlah desa tersebut tidak ditemui orang nomor satu di Bangkalan itu. Bahkan, massa yang telah rela menunggu selama tiga jam lebih, tidak juga direspon oleh bupati termuda itu.
“Bupati Bangkalan Makmun Ibnu Fuad pengecut. Setiap ada warga yang ingin menyampaikan aspirasi tidak pernah ditemui,” kecam Kordinator Aksi, Wayudi melalui pengeras suara.
Menurutnya, sikap bupati yang selalu mengabaikan kepentingan masyarakat sebagai bukti bahwa Makmun Ibnu Fuad telah menjadi penjilat dan musuh rakyat. Apalagi, aspirasi yang disampai masyarakat berdasarkan peraturan perundang-undangan.
“Sudah berapa kali masyarakat datang tapi selaku pulang dengan tangan hampa. Bupati sudah tidak becus, sebaiknya mundur saja,” teriak Wahyudi.
Wahyudi meminta bupati bisa bersikap tegas dan tidak terpengaruh pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam pelaksanaan pilkades tersebut. Terutama bagi desa yang bermasalah jangan dilanjutkan agar tidak terjadi pertumpaham darah.
“Bupati dipilih oleh rakyat seharusnya berasa di tengah-tengah kita. Tapi justru menutup mata dan telingan,” ujarnya.(Heriyanto Ahmad)