Sumenep, maduracorner.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sumenep, angkat bicara terkait fenomena yang menyedok perhatian masyarakat Madura Jawa Timur khususnya, tentang ada salah satu perempuan yang berprofesi sebagai guru di salah satu lembaga di Desa Pakandangan Barat, Kecamatan Bluto telah melahirkan bayi laki-laki tanpa hamil dan suami.
“Tidak ada perempuan yang melahirkan tanpa ada proses kehamilan,” kata Patoni selaku Kepala Dinas Kesehatan Sumenep.
Saat ditanya apakah pihak Dinkes ada rencana untuk mendatangi rumah perempuan tersebut untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut tentang rumor yang beredar bahwa anak tersebut titisan ular belang.
“Tidak ada rencana kesana, soalnya itu merupakan persoalan keluarga,” ujarnya.
Sementara keterangan dari Arifudin ayah Luyunatun Fahmiyah (20), seorang perempuan yang melahirkan bayi laki-laki yang di duga titisan ular, mengaku sebelum kejadian tersebut putrinya dalam sehari-hari mengabdi di lembaga.
“Setiap harinya anak saya mengajar di lembaga disini, dan anak saya mengalami sakit perut sekitar pukul 02.30 Wib,” kata Arifudin.
“Sebelum kejadian ini kaki anak saya bengkak, namun saat dipegang sama sekali tidak terasa sakit,” tambahnya.
Lebih lanjut Arifudin menjelaskan bahwa anak melahirnya dengan normal seperti biasanya.
“Melahirkan dengan normal, sebelum melahirkan badannya terasa kesakitan dan meronta. Saat meronta tidak ada yang menyangka kalau mahu melahirkan. Dikiranya kerasukan yang sudah biasa,” ujarnya.
“Anehnya saat diperiksa oleh pihak bidan informasinya rahimnya masih utuh, tidak ada bekas,” tambahnya.
Penulis : Ari. Editor : Gebril