Sumenep, maduracorner.com – Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB), Ahmad Masuni mengatakan, meski angka kematian ibu hamil dan bayi sudah menurun dari tahun ke tahun, tapi pihaknya mengaku harus tetap melakukan sosialisasi program KB ke masyarakat.
Akan tetapi, pihaknya mengeluhkan minimnya tenaga penyuluh KB di Kabupaten Sumenep. Sehingga klaimnya, sosialisasi menjadi kurang maksimal. Apalagi Sumenep merupakan daerah luas yang terkendala dengan geografis, karena terdiri dari banyak pulau-pulau kecil berpenghuni.
“Saat ini kami hanya memiliki 41 penyuluh KB. Padahal idealnya penyuluh itu ada 110 orang. Jadi sekarang kami kekurangan 69 orang penyuluh,” terang mantan Kadisdik Sumenep tersebut, Minggu (24/8/2014).
Selain itu, pihaknya mengatakan, saat ini BPMP-KB meski merupakan SKPD baru, sudah harus menghadapi persoalan yang beragam di Sumenep, yang butuh penanganan serius.
“Seperti kasus pelecehan seksual, perlu ada penanganan khusus. Jadi kami berencana akan bekerjasama dengan Disdik serta pihak terkait lainnya, salah satunya, pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak,” urainya.
Pihaknya juga mengatakan, nantinya masyarakat tidak hanya akan diarahkan untuk mengikuti program KB. Karena menurutnya, penting juga terbentuk Keluarga Sejahtera (KS).
“Jadi tidak hanya menekan angka kelahiran, tapi juga penting diperhatikan aspek ekonomi. Karena inti dari program KB adalah pemberdayaan masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: Rian Andrian
Editor : Gebril Altsaqib