Bangkalan, Maduracorner.com – Akhir-akhir ini Bangkalan menjadi sorotan publikm hampir seluruh antero Indonesia menatap dan mengamati Kabupaten kecil di Pulau Madura. Tertangkapnya FA oleh KPK menjadi bahan gunjingan dari berbagai pihak, tuduhan Gratifikasi sebesar Rp. 700 juta dari sebuah PT kepada FA selaku mantan Bupati dan Ketua DPRD Bangkalan.
Fuad Amin yang punya nama lengkap RKH. Fuad Amin Imron S.Pd dulunya dipanggil LORA ( julukan putera Kyai), namun setelah menjabat menjadi Bupati Bangkalan diberi panggilan khusus yaitu Kanjeng, karena kebetulan nama itu yang saya berikan sebagai tanda hormat kepada beliau, akhirnya populer banyak dipakai oleh seluruh kalangan di Bangkalan.
Kita ketahui bersama bahwa FA adalah Cicit dari Ulama besar Madura yaitu KH Kholil Bin Abd Latief, atau Syaikhona Kholil Bangkalan, atau Mbah Kholil yang sekarang di kebumikan di Desa Mertajasah Bangkalan Madura. Warga NU banyak mengakui bahwa berdirinya NU di bumi Indonesia takkan pernah lepas dari doa restu Syaichona Moh Kholil karena pendiri NU yaitu KH Hasyim Asyari masih memohon doa restu kepada Syaichona Kholil pada saat itu.
Mengapa tertangkapnya FA oleh KPK tidak terlepas dari Doa Ulama Besar Madura yaitu Syaikhona Moh. Kholil ? Menyimak sejarah KHM. Kholil Bangkalan Madura yang dilahirkan Hari Selasa tanggal 11 Jumadil Akhir 1235 H atau 27 Januari 1820 M, Abdul Lathif seorang Kyai di Kampung Senenan, Desa Kemayoran, Kecamatan Bangkalan, Kabupaten Bangkalan, ujung Barat Pulau Madura, Jawa Timur, merasakan kegembiraan yang teramat sangat. Karena hari itu, dari rahim istrinya lahir seorang anak laki-laki yang sehat, yang diberinya nama Muhammad Kholil, yang kelak akan terkenal dengan nama Mbah Kholil.
KH. Abdul Lathif sangat berharap agar anaknya di kemudian hari menjadi pemimpin umat, sebagaimana nenek moyangnya. Seusai mengadzani telinga kanan dan mengiqamati telinga kiri sang bayi, KH. Abdul Lathif memohon kepada Allah agar Dia mengabulkan permohonannya. Tentunya doa itu akan berlanjut terhadap seluruh keturunan KH. Abdul Latief.
Dari doa bil doa tersebut tentunya Syaikhona Moh. Kholil akan terus mendoakan keturunannya agar menjadi panutan dan pemimpin dalam segala bidang, namun kenyataannya mengapa putera seorang ulama besar bisa tertangkap KPK ? Insya Allah seandainya Syaikhona Moh. Kholil masih hidup akan berang dan marah besar terhadap cicitnya yang mempunyai garis lurus dari pihak Laki, berbuat diluar yang digariskan oleh ajaran agama. Insya Allah doa beliau Syaikhona Moh. Kholil terkabul agar keturunannya masih terselamatkan dari perbuatan yang diluar aturan Agama Islam.
Tertangkapnya FA sebenarnya adalah Hidayah dari Allah melalui doa bil doa khsusnya doa dari Syaikhona Moh. Kholil, karena FA masih diberi kesempatan untuk bertobat dan merenungi diri selama di Hotel Prodeo. Beda dengan Doa yang tak terkabulkan, tentunya FA tidak akan pernah tertangkap oleh siapapun juga kecuali diadili langsung oleh Malaikat Maut.
By : Jiddan
Bersambung di edisi selanjutnya >>>>>