BANGKALAN,MADURACORNER.COM – Junita (23) warga Jalan Pogot Jaya Surabaya, tidak mampu menyembunyikan kesedihannya ketika melihat jasad Ali Gufron (23) yang terbujur kaku di ruang pemulasaraan jenazah RSUD Syamrabu Bangkalan, Selasa (28/11/2017).
Ali Gufron dan Junita sudah bertunangan cukup lama. Mereka berencana menikah pada tanggal 28 Juli 2018 mendatang. Keinginan untuk hidup bersama dalam ikatan pernikahan kini telah sirna.
Mengenakan kerudung hitam dipadu gamis liris, Junita hanya duduk termenung dengan tatapan kosong di pojok ruang tunggu kamar mayat ditemani mertuanya Maryam (48).
“Saya tidak menyangka dia akan pergi selamanya,” ucap Junita lirih.
Terakhir kali, keduanya berkomunikasi lewat sambungan telepon seluler pada hari Sabtu tanggal 25 November 2017 sekitar pukul 17.00 sore. Ali Gufron berpamitan ingin mengantar penumpang ke Madura.
“Pukul 19.00 teleponnya sudah tidak aktif lagi. Saat itu saya mulai gelisah, berulang kali saya hubungi tidak tersambung,” imbuhnya.
Junita menuturkan, saat pamitan calon suaminya mengaku akan menjemput penumpangnya di area Jembatan Suramadu sisi Surabaya. Diapun berangkat mengendarai mobil Avanza warna silver metalic nomor polisi L 5137 PT menuju lokasi yang telah disepakati.
“Mobil itu dibeli 8 bulan yang lalu dengan cara kredit. Dia kerja keras mencari nafkah buat nikah,” kata Junita sembari mengusap air matanya.
Informasi meninggalnya Ali Gufron diterima Junita melalui pemberitaan yang sangat viral di media sosial. Junita tak kuasa saat melihat calon pendamping hidupnya sudah tidak bernyawa tergeletak bersimbah darah di pematang sawah.
“Selama dua hari saya dan keluarga mencarinya. Kabar di media sosial itu saya terima dari teman tunangan saya,” jelasnya.
Sementara itu Kapolres Bangkalan, AKBP Anisullah M Ridha menyatakan untuk menentukan peristiwa tersebut sebagai kasus perampokan atau pembunuhan berencana perlu dilakukan penyelidikan secara mendalam terlebih dahulu.
“Kami dalami apakah tindakan kriminal ini ada hubungannya dengan profesi korban sebagai sopir Uber,” paparnya.
Perwira kelahiran Aceh ini mengucapkan terimakasih kepada awak media yang telah membantu lewat pemberitaan. Sebab, selama dua hari pasca kejadian belum menemukan petunjuk apapun, hingga akhirnya keluarga korban mengetahui peristiwa itu melalui kabar media sosial.
“Kami akan lacak melalui provider telepon korban,” tandasnya.
Sekadar mengingatkan, Ali Gufron (23) warga Kedingding Gang Kemuning 1 Nomor 27 Surabaya ditemukan meninggal mengenaskan di pematang sawah Jalan Raya Dusun Kalkal, Desa Pangolangan, Kecamatan Burneh Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Minggu (26/11/2017) lalu.(*)
Penulis: Heriyanto Ahmad
Editor: Achmad