
BANGKALAN, Maduracorner.com, Pasca dimatikannya siaran TV Analog atau Analog Switch Off (ASO) di wilayah Jawa Timur 1 dan daerah lainnya pada Rabu (20/12/2022) pukul 00.00 WIB, warga masyarakat ramai-ramai mengungkapkan keluhannya.
Tidak sedikit masyarakat mengaku tidak mampu membeli set top box (STB), yang harganya berada di kisaran Rp200 ribu hingga Rp400 ribuan.
Tapi, dengan harga yang terbilang mahal itu pun tidak menjamin mereka akan mendapatkan siaran atau tayangan TV digital yang bersih dan jernih.
Ternyata, banyak juga keluhan terkait siaran TV digital. Masyarakat mengatakan kualitas siaran digital masih kalah dengan siaran analog.
Selain itu, pembagian set top box oleh pemerintah yang tidak merata menambah kekecewaan sejumlah warga.
Terlebih lagi harga set top box yang cukup mahal, yang membuat masyarakat merasa terbebani.
Para warga berharap, kepada pemerintah untuk melakukan pembagian set top box secara merata terhadap warga yang kurang mampu.
Serta mensosialisasikan, cara penggunaan set top box agar saat menggunakan set top box tersebut tidak membuat sinyal hilang atau gangguan.
Agar warga dapat bisa Kembali menyaksikan siaran televisi digital secara baik.
“Biasa ada semua siaran TV sekarang gak gambarnya,” ujar Halimah warga Desa Pangeleyan, Kecamatan Tanah Merah, pada Jumat (23/12/2022).
“Apalagi Saya tidak dapat bantuan set top box dari pemerintah, mau beli tidak punya uang, apalagi sangat mahal harga Rp. 300 ribu, belum sama kabel, belum sama antene ,” ujar Halimah.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Aplikasi dan Informatika (Aptika) Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Bangkalan Anang Ariyanto menyampaikan, pemkab mengajukan 195.000 bantuan STB.
“Kami mengajukan kuota itu berdasarkan kebutuhan dan jumlah masyarakat tidak mampu di Bangkalan,” kata dia.
Lebih lanjut, kata Anang, meskipun pengajuan sudah masuk ke kementerian, tetapi kuota yang diberikan hanya 51.000 STB. Informasi yang didapat Anang, datanya menggunakan Penanganan Kemiskinan Ekstrem.
“Kami juga meminta datanya gak dikasih, karena bersinggungan data pribadi penerima,” tutur dia.
Data 51.000 kuota yang diberikan, oleh pihak ke tiga hanya disalurkan 45.000. Mereka mengklaim yang disalurkan ke Bangkalan sudah sesuai.
“Sekarang sudah mulai salur 39.570 barang, sisanya nanti disalurkan langsung oleh pihak ke tiga ke penerima,” tandasnya. (Ris)