SUMENEP, MADURACORNER.COM.-Upacara Hari Jadi ke-749 Kabupaten Sumenep yang digelar di depan Masjid Agung berlangsung khidmat dengan menggunakan bahasa daerah dan mengenakan pakaian adat, Rabu (31/10/2018).
Menariknya, upacara yang tergolong unik itu juga disaksikan para Raja dan Sultan se-Nusantara, serta sejumlah tamu asing dari Negara Asia Tenggara.
“Hari jadi kali ini sangat istimewa dibanding sebelumnya, karena disaksikan para Raja dan Sultan se-Nusantara, ada juga perwakilan dari Singapura, Malaysia dan Tailand,” ujar Bupati Sumenep, KH A. Busyro Karim.
Menurutnya, menggunakan bahasa daerah dan mengenakan pakaian adat ini, bertujuan untuk melestarikan budaya sebagai kearifan lokal. Bahkan, tahun depan setiap Selasa diharuskan mengenakan pakaian adat.
“Jadi tidak hanya dikenakan di setiap momentum seperti saat ini saja,” ucap Busyro.
Sementara itu, peserta Festival Keraton Masyarakat Adat Asean (FKMA), Bebe Srimardiana Putri mengaku kagum terhadap kekayaan budaya Sumenep yang masih terpelihara dengan baik.
Seperti, keraton, kerajinan keris, batik, kuliner, musik tradisional, serta tempat-tempat wisata.
“Baru kali ini saya tahu bahwa di Jawa Timur masih ada keraton yang berumur 749 tahun. Ini sangat langka dan menginspirasi bagi kerajaan lain di nusantara,” terang putri Kerajaan Palembang itu.
Sebagai informasi, sekitar 300 Raja dan Sultan se-Nusantara, selama lima hari sejak 27-31 oktober 2018, berada di Kabupaten Sumenep. Mereka mengikuti serangkaian kegiatan Festival Keraton Masyarakat Adat Asean (FKMA )ke-5 di Kabupaten Sumenep. (*)
Penulis: Sai
Editor: Riyan Mahesa