BANGKALAN, Maduracorner.com , Tahun ini nama Syaichona Moh. Kholil bin Abdul Latif (Mbah Kholil) kembali gagal mendapat gelar pahlawan nasional. Padahal, usulan gelar pahlawan ke pemerintah pusat itu disampaikan 2020 lalu.
Hal itu diketahui setelah Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Mahfud MD menyampaikan hasil keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kamis (3/11) kemarin.
Ketua DPC-PKB Kabupaten Bangkalan Syafiuddin Asmoro mengatakan, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan terus meperjuangkan Syaichona Moh. Kholil menjadi Pahlawan Nasional.
“Kami dari PKB tetap ingin mendorong terus, artinya tidak patah hati dan tidak putus semangat untuk terus mendorong pemerintah negara ini memberikan kehormatan kepada Mbah Kholil sebagai pahlawan,” katanya, saat mengisi seminar kebangsaan tentang Syaichona Moh. Kholil sebagai Pahlawan Nasional di Ponpes Syaikhona Kholil Bangkalan, Jum’at (04/11/2022).
Bahkan, pihaknya akan terus memperjuangan gelar pahlawan untuk para pejuang kemerdekaan khususnya dari kalangan Ulama.
“Mbak Kholil Bangkalan sangat layak untuk dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Nasional, mengingat jasa beliau pada Negara sangatlah besar,” ucapnya.
Anggota Komisi V DPR RI dari Dapil XI Jatim, Madura, H. Syafiuddin mengungkapkan, peristiwa 10 November adalah bukti sejarah perjuangan para ulama dan santri dalam mengusir penjajah agar negeri ini bisa merdeka.
Namun, kata H. Syafiuddin yang juga ketua DPC PKB Kabupaten Bangkalan itu, pihaknya menyanyangkan, sampai saat ini para tokoh ulama yang memimpin pergerakan tersebut belum mendapatkan penghargaan yang menjadi hak mereka dari pemerintah.
“Padahal semua persyaratan administrasi sudah dipenuhi tinggal menunggu keputusan Presiden. Tetapi, kita semua optimistis gelar pahlawan nasional akan tercapai karena semua unsur terpenuhi,” ungkap politisi asal Kabupaten Bangkalan itu.
Pihaknya menambahkan, tidak menutup kemungkinan PKB akan menginventarisir para pejuang kemerdekaan di seluruh Nusantara untuk diajukan jadi pahlawan Nasional. Meskipun, prosesnya sangat panjang dan membutuhkan kajian yang lama tetapi itu harus dilakukan mengingat bangsa ini tidak akan merdeka tanpa perjuangan para pahlawan.
“Jangan sekali-kali hilangkan jasa ulama (Jas Hijau) karena jasa ulama merupakan jasa perjuangan dan jangan sampai melupakan jasa perjuagan para pahlawan jika ingin menjadi bangsa yang besar“ imbuhnya.
Syaifuddin meminta, kepada pemerintah agar Syaikhona Holil Bangkalan dan KH. Bisri Syansuri bisa mendapatkan gelar pahlawan Nasional di tahun 2023. Hal itu mengingat kedua ulama kharismatik tersebut tak diragukan lagi jasa perjuanganya terhadap negara Indonesia.
“Mudah-mudahan, Insya’Allah tahun 2023, Mbah Kholil dan KH. Bisri Sansuri bisa dinobatkan sebagai pahlawan nasional,” harapnya.
Untuk diketahui, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di tahun 2022 ini mengajukan 5 ulama kharismatik dari Madura hingga Jawa Barat untuk menjadi pahlawan nasional.
Ulama yang diajukan PKB adalah, Syaichona Moh. Kholil, KH. Bisri Sansuri Jombang , KH. Abdullah Abas Buntet Cirebon, KH. Mahrus Aly Kediri, KH. R.Asnawi Kudus dan KH. Ruhiat Tasikmalaya. (Ris)