Gubernur Jatim Gelar Pasar Murah dan Operasikan Tekhnologi SPF di Bangkalan

KETERANGAN: Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar prawansah saat melakukan peninjauan pasar murah di desa Dlemer. (Dok.Mc).

BANGKALAN – Maduracorner.com, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, M.Si mengunjungi Desa Dlemer, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Rabu, (24/01/2024). 

Kedatangan beliau tidak hanya sebagai kunjungan rutin tetapi juga sebagai bagian dari inisiatif untuk mengadakan pasar murah dan penanaman bibit kedelai yang menggunakan tekhnologi di wilayah tersebut.

Bacaan Lainnya
umroh

Pasar murah yang diadakan tersebut bertujuan untuk membantu masyarakat setempat mengakses barang-barang pokok dengan harga terjangkau. Gubernur Khofifah berharap kegiatan ini dapat meringankan beban ekonomi warga Desa Dlemer dan sekitarnya, terutama di tengah tantangan ekonomi global yang terus berkembang.

Beberapa bahan pokok yang disediakan dan dijual dibawah Harga Eceran Tertinggi (HET) antara lain beras yang dijual dengan harga Rp 10.500,- gula pasir Rp 14 ribu/kg, minyak goreng Rp 13 ribu/liter dan telur Rp 24 ribu/kg. Selain itu juga dipasarkan ptoduk-produk UKM yang telah lolos uji dari Badan Pangan Nasional.

Selain itu, penanaman bibit kedelai juga menjadi bagian penting dari kunjungan GubernurJawaTimurdi Bangkalan ini. Ini merupakan upaya untuk mendukung pertanian lokal dan meningkatkan ketahanan pangan di Jawa Timur. Gubernur Khofifah Indar Parawangsa menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta, seperti PT. Hudson, dalam mencapai tujuan ini.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung pembangunan di tingkat daerah, dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Beliau juga menekankan pentingnya kerjasama yang sinergis antara pemerintah dan perusahaan swasta guna mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

“New Hope ya, harapaan baru, yang tadi menurut pak Klebun (kepala Desa) daerah yang 25 tahun yang sebetulnya idle lahan ini, diolah selama 5 (lima) hari dan kemudian siap untuk disebarkan benih kedelai. Hari ini masih hampir 90% kebutuhan kedelai di Indonesia. Tempe Kadang-kadang kemudian harus mengalami penyesuaian harga yang signifikan karena nilai tukar rupiah melemah kemudian harus membayar harga dengan dolar, maka kemudian kedelai kita harganya menjadi tinggi. Sehingga tahu dan tempe juga harganya menjadi tinggi pula.” Tuturnya.

“Hari ini, dimulai dari Arosbaya, keren sekali lho ini, Desa Dlemer dan Desa Makam Agung di support oleh Deputi dari Badan pangan kemudian dari Hudson global. Saya rasa ini sinergitas yang luar biasa untuk dimulainya harapan baru bagi produktivitas lahan yang idle. Jadi menurut saya luar biasa dengan tekhnologi Smart Precision Farming. Teknologi ini penting untuk kebutuhan tekhnologi di berbagai sektor pertanian menjadi penting. Kita bisa lihat pemupukan dengan menggunakan drone tadi, kemudian tabur benih juga menggunakan drone, setelah ini akan ditutup paranet dan dalam 3 hari akan tumbuh dan seterusnya.” Papar Khofifah.

Kehadiran Gubernur Jawa Timur ini di Desa Dlemer menciptakan momentum positif dan semangat baru dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Acara ini juga menjadi wadah untuk berinteraksi langsung dengan warga, mendengarkan aspirasi mereka, dan memberikan solusi konkrit untuk memajukan daerah tersebut. (San)

Pos terkait