Bali Terapkan Solusi Baru untuk Melindungi Wisatawan di Pantai-Pantai Populer Musim Hujan Ini

18 Oktober 2025

Pemimpin-pemimpin di Bali berkumpul untuk menyusun rencana mitigasi dini terhadap gelombang sampah plastik yang datang ke pantai pulau itu setiap musim hujan.

Ada peluang bahwa musim hujan kali ini di Bali bisa menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah belakangan ini, dan para pemimpin sangat ingin mengambil langkah lebih awal.

View of Seminyak Beach Bali.jpg

Daerah yang paling terdampak oleh gelombang sampah plastik biasanya berada di wilayah yang dikenal secara lokal sebagai Samigita Beach. Inilah deretan pantai yang membentang dari Kuta, melalui Legian, dan hingga ujung Seminyak.

Jimbaran biasanya terdampak cukup parah karena lokasi teluk dan arus utama. Kebetulan daerah ini juga menarik konsentrasi wisatawan tertinggi, terutama selama liburan Natal dan Tahun Baru, yang dikenal di Indonesia sebagai Nataru.

Periode curah hujan terberat diperkirakan terjadi pada Januari dan Februari 2026, menandai momen penting bagi potensi bencana.

Masalah Bali terkait pengelolaan sampah bukanlah rahasia, dan serangkaian perubahan kebijakan besar telah diberlakukan untuk membantu mengatasi masalah ini.

Namun, banyak yang berpendapat bahwa masih diperlukan lebih banyak tindakan, sebagaimana terbukti dari tempat pembuangan sampah terbuka terbesar di pulau itu yang masih menerima sampah meskipun seharusnya ditutup bertahun-tahun lalu, serta gelombang sampah plastik yang terdampar di pantai-pantai pulau itu setiap musim hujan.

Plt Kepala UPTD Penyelamatan Wisatawan Kuta, I Wayan Somer, telah berbicara kepada para wartawan mengenai upaya mitigasi dini yang diperkenalkan bulan ini untuk membantu mengurangi dampak dari puncak musim yang biasanya terjadi sekitar Januari dan Februari.

Ada kekhawatiran bahwa gelombang sampah plastik mengancam keselamatan publik, terutama bagi mereka yang ingin masuk ke perairan. Gelombang sampah plastik dapat begitu padat sehingga tidak aman untuk berenang dan berselancar, dan mereka juga memengaruhi kenyamanan bagi para pengunjung yang ingin berjemur di pantai.

Somer mengatakan kepada wartawan, “Kami secara intensif memberikan edukasi kepada pengunjung, baik domestik maupun luar negeri. Misalnya, wisatawan hanya boleh berenang di area yang ditandai dengan bendera merah-kuning. Jika papan merah dipasang, artinya berenang dilarang.”

Dia mengonfirmasi bahwa penjaga pantai menerima pelatihan lebih banyak setiap mingguan untuk membantu mereka melayani para wisatawan dengan lebih baik. Somer berbagi, “Respon cepat, keterampilan teknis sesuai SOP, dan kesiapan mental adalah kunci dalam menjalankan tugas kemanusiaan, jadi kami secara rutin mengadakan pembinaan fisik dan mental agar penjaga pantai lebih tangguh di lapangan.”

Surf-Rescue-And-Lifeguard-Point-Under-Umbrella-On-Bali-Beach-At-Sunset

Dia mencatat bahwa fokus utama penjaga pantai adalah keselamatan wisatawan; penjaga pantai juga bertugas menjaga kebersihan dan kenyamanan area pantai sekitar pos penjaga. Ini adalah bagian dari upaya menjaga citra Samigita Beach sebagai destinasi wisata internasional yang ramai pengunjung.

Penjaga pantai tidak hanya bertanggung jawab membersihkan gelombang sampah plastik saat muncul; ini adalah upaya seluruh komunitas. Tim khusus untuk Pemerintah Kabupaten Badung ditempatkan untuk mengawasi operasi bersih-bersih utama, dan sering ada bersih pantai yang digerakkan oleh komunitas, serta kedua upaya ini didukung juga oleh LSM lingkungan setempat.

beach-Clean-up-team-on-Bali-Kuta-Beach-trash-garbage-pick-up

Somer menyimpulkan dengan mengingatkan para wisatawan untuk selalu mematuhi tanda-tanda dan arahan petugas, terutama selama musim hujan.

Dia berbagi, “Pantai Samigita yang terkenal di dunia ini memerlukan perhatian ekstra. Hanya satu insiden saja bisa berdampak pada citra Bali dan pariwisata Badung. Oleh karena itu, profesionalisme adalah harga mati. Kami ingin menunjukkan bahwa Bali aman dan ramah bagi para wisatawan dunia.

View of Kuta Beach in Bali

Tidak semua pantai di Bali memiliki penjaga pantai yang bertugas, juga tidak adanya sistem bendera. Bagi mereka yang tidak yakin di mana aman untuk berenang, disarankan untuk menanyakan kepada penyedia akomodasi atau bahkan sekolah selancar di tepi pantai serta pedagang pantai untuk lebih memahami di mana aman untuk masuk ke perairan.

Rizky Pratama

Rizky Pratama

Saya Rizky Pratama, penulis dan jurnalis yang mencintai dunia wisata dan budaya Indonesia. Melalui MADURACORNER.com, saya berbagi cerita, destinasi, dan inspirasi perjalanan dari seluruh Nusantara. Bagi saya, setiap perjalanan adalah kisah yang layak untuk dibagikan.