Baru satu tahun di bangun, Plafon Perpusatakaan dua SDN di Kamal runtuh

Baru satu tahun di bangun, Plafon Perpusatakaan dua SDN di Kamal runtuh-Foto: Didien/MC.com

Maduracorner.com,Bangkalan– Baru berumur satu tahun, Plafon bangunan dua gedung perpustakaan (perpus) di dua SDN di kecamatan Kamal runtuh. Ke dua SDN yang sama-sama memperoleh proyek gedung perpustakaanitu adalah;  SDN Banyuajuh 5 dan SDN Banyuajuh 9 di Desa Banyuajuh Kecamatan Kamal kabupaten Bangkalan.

Kepala SDN Banyuajuh 9, Titik Turyati menjelaskan, pihak sekolah tidak diperbolehkan bertanya apapun terkait pembangunan gedung perpus yang selesai dibangun pada tahun 2011 itu. “Kami cuma terima kunci dan tidak boleh tanya macam-macam. Tapi saat pertama membuka pintu perpus, disambut bunyi ‘braak’, ternyata plafonnya udah runtuh,” kata Titik Turyati Senin (24/9).

Beruntung, kata Titik Turyati, tidak ada korban yang tertimpa reruntuhan asbes yang menggunakan kerangka galfalom.  “Untunya diruangan itu belum ada barang. Karena perpus belum diisi dan masih dalam kondisi baru diserahkan oleh rekanan,” terangnya.

Dengan adanya kondisi sebagian plafon perpus jebol, kemudian Titik Turyati memungut reruntuhan plafon itu agar gedung perpus bisa segera ditempati. “Kami kuatir juga. Apalagi saat angin kencang, takut tiba-tiba plaofin ambrol. Apalagi sebagian (asbes) mulai terlihat lepas,” jelasnya.

Atas kejadian itu, ia mengaku telah mengirimkan proposal ke Dinas Pendidikan (disdik) Bangkalan. Namun, hingga sekarang belum ada tanggapan. “Kami juga terpaksa membongkar keramik lantai karena posisi tidak rata,” pungkasnya.
Kondisi serupa terjadi di SDN Banyuajuh 5. Namun, reruntuhan asbes di SDN itu dibiarkan berserakan di lantai perpus yang diberi nama Perpus Potre Koneng itu.

Kepala SDN Banyuajuh 5, Mohamad Husen mengatakan, kondisi ruangan perpus sekarang semakin mengkhawatirkan. “Kami melarang siswa masuk perpus. Namun, karena tingginya minat baca siswa, terpaksa kami perbolehkan dengan pengawasan takut asbesnya runtuh lagi,” katanya.

Dijelaskan dia, runtuhnya asbes itu terjadi saat jam istirahat, sekitar 10 hari yang lalu. “Beruntung tidak ada siswa pada waktu itu,” tuturnya.

Salah seorang siswi kelas VI, Putri Wulandari mengharakan agar kondisi perpus sekolah yang plafonnya runtuh secepatnya bisa diperbaiki. “Kalau perpus baik kami bisa belajar dengan tenang di dalam perpus,” katanya. (rak/din/min).

Pos terkait