Audensi dengan Pj Bupati Bangkalan, Mahasiswa UTM Minta Pemkab Bangkalan Selesaikan Masalah Banjir di Telang

KETERANGAN: Mahasiswa UTM diterima Pj Bupati Bangkalan saat melakukan audensi di kantor pemkab Bangkalan. (Dok.MC).

BANGKALAN, Maduracorner.com, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura (FH UTM) bersama Kepala Desa Telang melakukan audensi dengan Pj Bupati Bangkalan Arief Mulya edie di kantor Pemerintah Kabupaten Bangkalan, Selasa, (17/10/23).

Ketua UKM FP2KM FH UTM Hasan mengatakan, kegiatan audiensi yang dilakukan UKM FP2KM Fakultas Hukum Universitas Trunojoyo Madura bersama Kepala Desa menyampaikan permasalahan banjir yang sering terjadi sekitat Kampus UTM. Tepatnya dilokasi jalan raya telang, Desa Telang, Kecamatan kamal.

Bacaan Lainnya
umroh

“Saluran irigasi yang ada di desa telang sangatlah sempit dan kecil, akibatnya air hujan yang seharusnya masuk dan mengalir melalui saluran irigasi tidak dapat tertampung sehingga meluap ke jalan menyebabkan banjir,” ungkapnya.

Kondisi tersebut menurut Hasan, sudah lama menjadi keluhan seluruh mahasiswa dan masyarakat sekitar Desa Telang. Sebab, ketika terjadi banjir di jalan raya Telang tersebut dampaknya sangat besar terhadap aktifitas mahasiswa dan masyarakat.

“Sudah lama pemkab bangkalan terkesan membiarkan kondisi banjir di desa telang ini. Padahal penyebab banjir ini sudah diketahui karena sempitnya saluran irigasi sehingga tidak dapat menampung debit air hujan,“ ujar hasan, Senin (16/3)

Oleh sebab itu, UKM FP2KM FH UTM mendesak pemerintah Bangkalan agar keluhan masyarakat Desa Telang ini menjadi atensi. Mengingat akhir-akhir ini akan memasuki musim penghujan.

“Permasalahan banjir ini merupakan masalah tahunan di desa telang. Banjir biasanya dari titik lampu merah pertigaan sampai pada titik depan masjid Universitas Trunojoyo Madura, jika hujan di daerah telang cukup lama maka air sulit surut karena memakan waktu yang cukup lama,” terangnya.

Penyebab banjir yang lain menurutnya, dikarenakan adanya sampah yang masuk ke saluran irigasi. Sehingga ia meminta Pemkab Bangkalan harus membongkar ulang seluruh jalur irigasi untuk diperbaiki.

“Selain karena saluran irigasi yang kecil, sampah juga menyumbat selokan sehingga semakin memperparah banjir. Kami berharap Pemkab Bangkalan segara bertindak cepat memperbaiki keluhan mahasiswa,” harapnya.

Ditempat yang sama, salah satu Mahasiswa UTM Farhan Jiddan Saros mendorong pemerintah Bangkalan, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk melibatkan mahasiswa dalam penanganan sampah seluruh pihak untuk 

“Kami berharap nanti DLH bisa berkolaborasi dengan mahasiswa untuk mengatasi dengan adanya sampah menggunakan metode untuk yang organik menjadi pakan maggot yang non organik bisa menjadi arang briket,” ujarnya.

Sementara itu, PJ Bupati Bangkalan Arief M Edie mengatakan bahwa dana untuk pelebaran atau perluasan saluran irigasi di Jalan Telang, sudah disiapkan dan akan direalisasikan di tahun 2024. Dengan anggaran dana sekitar 2 miliar.

“Kami sudah menyiapkan dana 2 miliar untuk pelebaran selokan dan akan direalisasikan di tahun 2024,” pungkasnya.

Ia juga meminta agar mahasiswa UTM turut serta bergotong royong untuk kerja bakti membersihkan selokan dan nantinya akan ada kunjungan dari pj bupati apabila ada kegiatan kerja bakti tersebut.

Pj Bupati juga menyarankan kepada bagian penataan ruang untuk meninjau kembali selokan inti yang menjadi titik tersumbatnya air mengalir ke selokan pembuangan yang mengarah ke sungai dan juga adanya pembuatan/pembesaran sementara terhadap titik selokan yang menjadi penyebab tersumbatnya selokan.(farhan).

Pos terkait